Sempat Dinyatakan Hilang, Bocah SD Tenggelam Di Bekas Galian Pasir Ditemukan Tewas

JABARNEWS | PURWAKARTA – Nasib nahas menimpa dua bocah laki-laki tenggelam di bekas galian pasir di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Setelah sekitar 8 jam pencarian, akhirnya berhasil ditemukan tim penyelamat sudah tak bernyawa, Rabu (24/6/2020) kemarin. Diduga kedua korban tenggelam saat mencoba berenang di danau bekas galian pasir tersebut.

Fajar Ramadhan (7), warga Kampung Munjul, Desa Munjul Jaya, Kabupaten Purwakarta, tenggelam di danau bekas galian pasir di sekitar kampungnya. Korban ditemukan tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran Purwakarta, beberapa meter dari tepi danau.

Fajar adalah korban tenggelam kedua, sedangkan jasad Noval Nurdiansyah (8), sudah ditemukan lebih dulu sekitar pukul 12.30 WIB oleh warga.

Baca Juga:  Prabowo Raker dengan Komisi I DPR, Ini yang Dibahas

Menurut, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, tenggelamnya kedua bocah yang bertetangga ini berawal sekitar pukul 07.00 WIB pagi keduanya pergi bermain. Kedua orang tua korban cemas lantaran menjelang siang kedunya belum pulang. Salah satu orang tua korban lalu mencari ke danau, namun hanya menemukan pakaian dan sandal kedua korban di tepian.

“Diduga korban sedang bermain dan kemungkinan mereka berenang, karena ditemukan dua pakaian di tepi danau,” ujar Wibi saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga:  Gedung Baru Puskesmas Sukanagalih Cianjur Diresmikan

Sementara lokasi tenggelamnya kedua bocah tersebut di eks galian tambang pasir sedot berada di lahan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta.

Saat ditemui di ruangan kerjanya, Administratur (Adm) Perum Perhutani Purwakarta, Arsis Sulistyo, membenarkan bahwa lokasi tenggelamnya dua orang anak di bekas tambang galian tambang pasir di lahan milik perhutani.

“Betul, itu merupakan lahan milik perhutani. Tambang galian itu sudah tidak beroperasi dan sudah di tutup sejak dulu. Ya sekitar 2002 atau sebelum tahun 2005,” ungkap Arsis.

Menurut Arsis, lokasi bekas galian pasir itu kini dimanfaatkan warga untuk mengairi sawah di daerah sekitar.

Baca Juga:  Jaga Ketahanan Pangan Masyarakat, Begini Cara Polres Sumedang

“Di sana ada sumber air yang sering digunakan masyarakat sekitar, sebagai embung untuk mengairi sawah dan area pertanian lainnya di lokasi tersebut,” paparnya.

Agar tidak membahayakan bagi warga sekitar, sambung dia, pihaknya sudah memagari lokasi tersebut dengan bambu serta di lokasi sudah dipasang plang tanda peringatan untuk tidak bermain, memancing dan berenang di area tersebut.

“Kita pasang plang peringatan dan pagar di lokasi tersebut, serta petugas kami di sana sering mengingatkan warga untuk berhati-hati jika berada di sekitar lokasi tersebut,” ungkapnya. (Gin)