Kabar Gembira dari Pemerintah, Pelaku UMKM Harus Tahu

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa program penjaminan kredit modal kerja buat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah diluncurkan oleh lima kementerian jangan sampai membuat perbankan saling menunggu.

Pasalnya, kebijakan itu merupakan langkah pemerintah agar sektor UMKM dan pihak pemberi pinjaman sama-sama merasa yakin dan lebih percaya diri mengambil risiko.

Baca Juga:  Keren Nih, Yon Armed 9 Jadi Pemateri Di MPLS Taruna Sakti

“Kalau dua-duanya saling menunggu, ekonomi kita ya saling menunggu juga dan tidak akan bangkit. Oleh karena itu, program yang kita keluarkan lewat PMK No. 71/2020 ini untuk memutus sikap saling menunggu atau enggan mengambil risiko,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Dia berharap program ini mampu mendorong UMKM melakukan aktivitas pinjaman produktif, sementara lembaga pembiayaan juga lebih berani memberikan pinjaman karena dijamin oleh pemerintah.

Baca Juga:  Prabowo Sebut Banyak Peserta Asing Termakan Hoaks UU Ciptaker

“Lewat program ini pemerintah memberi katalis. Kalau perbankan memberikan kredit modal kerja, maka kreditnya itu ini yang kemungkinan bisa saja macet, kita jamin dengan iuran. Penjaminannya pun dibayar pemerintah. Yang menjamin Jamkrindo dan Askrindo,” tegas Sri.

Baca Juga:  Keluargamu Didiagnosis Positif Covid-19? Simak Tips Aman Tinggal Serumah

Dia mengatakan, pemerintah memberikan penjaminan kredit modal kerja untuk UMKM sebesar Rp5 triliun kepada dua BUMN tersebut. Dengan jaminan itu nantinya UMKM boleh meminjam kredit hingga Rp10 miliar.

“Pemerintah memberikan Rp5 triliun sehingga UMKM bisa meminjam sampai Rp10 miliar. Itu premi untuk penjaminan kredit macetnya yang dibayar pemerintah. Dijamin oleh Jamkrindo dan Askrindo,” jelasnya. (Red)