Kematian Empat Bayi Di Kabupaten Bandung Dalam Sepekan Buat Geger Warga

JABARNEWS | BANDUNG – Warga di Kampung Tenjonagara RT 1/RW 1, Desa Mekarjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung geger dengan kematian empat orang bayi yang baru lahir dalam waktu sepekan terakhir.

Kematian empat bayi di kampung itu, menyisakan misteri bagi warga. Mereka berharap pemerintah setempat turun tangan untuk menyelidiki penyebabnya.

Ahmad Luthfi (56) salah seorang warga mengatakan, kondisi kesehatan ibu hamil yang masing-masing bernama Dian, Ucu, Enok dan Gina itu tidak ada masalah.

Baca Juga:  Muncul Desakan Firli Bahuri CS Mundur dari KPK, Mahfud MD Bilang Begini

Bahkan setelah melahirkan pun kondisi mereka telah pulih kembali. Kejadian meninggalnya empat bayi tersebut pada minggu ketiga Juni lalu.

“Kejadian ini sangat mengejutkan kami. Padahal kondisi keempat ibu hamil itu dalam kondisi sehat. Tapi bayi mereka meninggal saat melahirkan, dua orang meninggal setelah lahir dan dua lagi dalam kandungan,” kata Ahmad dilansir dari laman Galamedia, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga:  Pagi Ini Rupiah Kembali Menguat, Jadi 14.755 Per Dolar AS

Ahmad menuturkan, kKematian empat bayi yang berturut-turut ini terasa janggal, dan mengkhawatirkan, apalagi sekarang masih ada satu lagi ibu hamil yang sebentar lagi akan melahirkan.

Meskipun menjadi misteri dan tanda tanya besar, aparat kewilayahan belum memberikan perhatian. Bahkan, Puskesmas Pelayanan Obsteri dan Neonatal Emergensi Dasar (Poned) meminta warga tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak manapun.

Sehingga, ia berniat untuk melaporkan kematian empat orang bayi tersebut kepada Dinas Kesehatan.

Baca Juga:  YKMI Menangkan Gugatan di MA, Pemerintah Wajib Sediakan Vaksin Covid-19 Berstatus Halal   

Ahmad dan warga lainnya di kampung itu khawatir kematian empat bayi tersebut ada kaitannya dengan pandemi virus corona yang hingga saat ini masih terjadi.

“Kami khawatir kematian keempat bayi itu karena ada masalah kesehatan. Karena meninggalnya enggak wajar dan dalam rentang waktu berdekatan,” katanya.

Sebagai penutup, Ahmad bersama warga meminta pemerimtah setempat segera turun tangan agar masyarakat tidak khawatir lagi. (Red)