Mensos: Lulusan STKS Harus Menjadi Leading Sektor Pengentasan Kemiskinan

JABAR NEWS | BANDUNG – Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara wisuda Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) yang berlokasi di Jalan Ir.H.Djuanda no 367 Bandung.

Dal sambutannya Mensos mengatakan, lulusan STKS harus dapat menjadi leading sektor yang bantu program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan generatio.

“Keluarga kementerian sosial memiliki kompetensi dan kapasitas menjadi front liner tidak hanya penugasan pemerintah tapi penugasan tugas negara untuk menurunkan angka kemiskinan,” ujar Khofifah saat memberi sambutan, di Bandung, Selasa (03/10/2017).

Khofifah menuturkan, STKS dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai komitmen dan dedikasi yang sangat tinggi untuk menjadI lini terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga:  Update Info Haji, 2.833 Jemaah Menuju Tanah Suci

“Saya ingin menyampaikan semangat kepada wisudawan mudah-mudahan sodara dapat menjadi bagian penguatan lini terdepan pengurangan kemiskinan dan generatio,” tuturnya.

Selain itu, Mensos mengungkapkan, STKS tersebut merupakan perguruan tinggi satu-satunya di Indonesia yang membekali wisudawan nya dengan sertifikat Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) sebagai sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial.

“Ini mungkin perguruan tinggi pertama dan masih satu-satunya di Indonesia saat mereka di wisuda mereka sudah langsung menadapatkan sertifikat sakti peksos, sehingga mereka tidak perlu lagi membutuhkan tes sertifikasi di tempat lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tercatat 2.016 WNA Bekerja Di Kabupaten Bekasi

Khofifah menjelaskan, sertifikasi sakti peksos ini merupakan program yang dilakukan kemensos, sehingga diharapkan dengan adanya sertifikat sakti peksos ini para wisudawan STKS tersebut sudah siap masuk ke dunia kerja yang sesuai dengan kompetensi masing-masing.

“Ini bagian dari proses yang dilakukan di kemensos sertifikasi sakti peksos itu dulu hanya bisa mengcover 200 orang kita mencoba meloncat 10 kali lipat tahun ini bisa menjadi 2000 dan dari 2000 itu antara lain adalah kita prioritaskan kepada pekerja sosial profesional yang sudah mendapatkan proses pendidikan di STKS ini. Maka seluruh yang diwisuda hari ini sebanyak 368 mahasiswa pasca maupum sarjana terapan semuanya sudah langsung menerima sertifikat kompetensi sebagai sekti peksos,” jelasnya.

Baca Juga:  Pelayanan SIM Hingga BPKB Dipastikan Normal Kembali

Para lulusan STKS ini memiliki kompetensi di enam item yakni sakti peksos anak, sakti peksos bencana, sakti peksos kemiskinan, sakti peksos napza, sakti peksos disabilitas dan sakti peksos medik. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat