Tim Peneliti Unisba Ciptakan Alat Pengambilan Spesimen Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Tim peneliti Unisba kembali berinovasi menciptakan alat untuk pengambilan spesimen Covid-19 yang aman dan dapat berpindah tempat. Hasil penelitian tim dari Fakultas Kedokteran (FK) Unisba alat tersebut diberi nama KOPIDμobile (dibaca: kopid mobile).

Ketua Tim Peneliti, Maya Tejasari mengatakan, instalasi ini merupakan protipe ke-3 dari desain serial KOPIDÞrotection yang dikembangkan oleh FK UNISBA setelah prototipe pertama KOPID§hield dan prototipe ke-2 KOPID3@se yang telah dipergunakan di RS Al Islam Bandung dan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

Menurutnya, alat ini merupakan unit anjungan dengan sistem tekanan positif untuk proteksi tenaga medis dalam melakukan prosedur pengambilan spesimen swab yang aman dari resiko transmisi agen infeksius termasuk Covid-19, yang dipergunakan di tempat-tempat umum dan mudah dipindahkan sesuai kebutuhan.

Baca Juga:  Usai Debat Cawapres, KPU akan Tegur Gibran Rakabuming Raka Gara-gara Ini

Dosen FK Unisba ini mengungkapkan, inovasi KOPIDμobile menjadi sangat relevan pada saat ini karena pengambilan spesimen bersifat mobile dalam melakukan skrining untuk pemantaun tranasmisi Covid-19 yang sangat krusial.

“KOPIDμobile dapat dipastikan akan memberikan proteksi terhadap tenaga kesehatan dimanapun anjungan ini diletakkan,” kata Maya di Unisba, Bandung, Jumat (10/7/2020).

Baca Juga:  Masa Berlaku SIM Kini Bukan Berdasarkan Tanggal Kelahiran, Tapi Begini

Dijelaskannya, KOPIDμobile ini didesain secara ergonomis dengan memenuhi standar keselamatan biologi karena dilengkapi dengan sistem tekanan udara positif (Sistem ini berfungsi untuk melindungi tenaga kesehatan dari paparan udara infeksius dari luar dengan cara mengalirkan udara dari zona pemeriksa keluar dan memberikan pasokan udara bersih ke dalam anjungan secara kontinyu).

“Sistem filtrasi udara menggunakan HEPA filter; sistem pengkondisian suhu; mikrofon untuk komunikasi; peralatan pengambilan spesimen yang ditata secara ergonomis; dan Desinfectant sprayer untuk meminimalisir resiko transmisi antar pasien sehingga tenaga kesehatan hanya cukup menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sederhana saja,” jelasnya.

Baca Juga:  Rampas Motor Orang Lagi Pacaran, Penjahat Ini Kecelakaan

Lebih jauh, Maya menyebut, alat ini akan dipergunakan sebagai sarana skrining dan edukasi yang tidak hanya diperuntukan dalam lingkungan internal Unisba saja tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh lingkungan yang lebih luas seperti Rumah Sakit jejaring dan Rumah Sakit mitra serta masyarakat lain yang membutuhkan.

Dengan lahirnya inovasi ini, dia berharap mampu mendorong dosen-dosen lainnya untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kontribusi FK Unisba dalam bidang kesehatan. (Rnu)