Kang Uu: Terima Kasih Sudah Ajak Santri Bicara Ekonomi

JABARNEWS | TASIK – Kementerian Koperasi dan UKM yang kini sudah menjadikan pondok pesantren atau santri sebagai target sasaran peningkatan SDM dalam hal ini koperasi dan UMKM di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang diberikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI kepada pesantren dan santri.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, dalam kesempatannya di Pembukaan Pelaksanaan Pelatihan SDM Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM RI di Hotel Horison, Kota Tasikmalaya. Mengutarakan ucapan terima kasihnya kepada Kementerian atas apa yang telah dilakukan Kementerian terhadap pesantren dan santri di Jawa Barat, khususnya di Tasikmalaya.

Baca Juga:  Kebakaran dan Longsor Terjadi di Dua Desa yang Bertetangga

“Santri dulu hanya dikenal mengaji alias bergerak di tarbiyah. Tapi kini pesantren sedikit demi sedikit diajak dalam bidang muamalah. Ini membanggakan komunitas pesantren di Jabar, saya ucapkan terima kasih,” ucap Uu dalam kesempatannya, Sabtu (11/7/2020).

Menurut Kang Uu, perkembangan Islam kalau didukung tiga elemen tarbiyah, siyasah, dan muamalah akan hebat. Ia juga mengucapkan selamat kepada santri yang telah menjadi target sasaran program dari kementerian hingga program dari Pemerintah Provinsi tentang One Penantren One Product (OPOP).

“Karena perkembangan Islam kalau didukung tiga elemen tarbiyah, siyasah, dan muamalah akan hebat. Dan hari ini santri diajak bicara ekonomi, Selamat kepada peserta pelatihan, semoga bermanfaat dan berkah,” tambahnya.

Baca Juga:  Bansos saat PSBB Corona Diharapkan Tepat Sasaran

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menjelaskan bahwa Pelatihan SDM Koperasi dan UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM RI bertujuan meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial pelaku koperasi dan UKM khususnya di bidang branding dan reaktualisasi koperasi pondok pesantren.

Pelatihan juga dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional pada masa adaptasi kebiasaan baru. Adapun acara digelar berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan serta mendapat izin untuk melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan.

“Di saat pandemi ini justru UMKM kita yang paling terdampak dari segi supply maupun demand. Ada alokasi sekitar Rp124 triliun untuk UMKM dan masih akan terus dievaluasi untuk program tambahan, tidak semua UMKM di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Ada dua hal yang dimiliki UMKM yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh, yakni pertama para pelaku yang sudah terhubung dengan marketplace online,” ucap Teten.

Baca Juga:  Derita Kanker Prostat, Aktor Rudy Wowor Meninggal Dunia

Lanjut Tetetn, Bulan lalu penjualan online naik 18 persen. Kedua, yakni UMKM yang melakukan adaptasi dan inovasi bisnis sesuai permintaan baru. Jadi semoga pelatihan yang diberikan ini bisa menggerakan ekonomi di Tasikmalaya. (Red)