Dua Opsi PSBM Ini Disiapkan Untuk Penangan Covid-19 di Sekitar Secapa AD, Simak

JABARNEWS | BANDUNG – Sebagai langkah penanganan adanya temuan klaster Covid-19 di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) Bandung.Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan dua opsi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di lingkungan masyarakat.

“Ada dua pilihan, apakah mau blokir seluruh wilayah kecamatan atau ngambil radius dari titik klaster Secapa AD ternyata ada 8 RW saling berdekatan dengan titik klaster Secapa AD,” ujar Ema Sumarna, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Minggu (12/07/2020).

Baca Juga:  Ini Cara Ubah Identitas Warna Cat Kendaraan pada STNK dan BPKB

Ia menambahkan, 8 RW yang berada di tiga kelurahan Ledeng, Hegarmanah dan Cimbeuluit di Kecamatan Cidadap berdekatan langsung dengan lokasi Secapa AD. Ia pun menyarankan agar Camat Cidadap berembug dengan unsur pimpinan di kecamatan memastikan pilihan yang akan diambil.

“Pilihan mana yang akan diambil keseluruhan atau mengambil dari radius titik klaster Secapa AD. Kalau itu ditentukan berapa posko yang disiapkan dan tindakan yang akan dilakukan,” katanya.

Baca Juga:  Terapkan Protokol Kesehatan di Angkutan Umum, Dishub Tasikmalaya Lakukan Ini

Ema mengatakan wilayah yang akan dilakukan PSBM harus terkontrol termasuk orang yang datang dan keluar wilayah harus tercatat dan memiliki kepentingan apa di wilayah tersebut. Namun, ia menyarankan warga di sekitar Secapa AD tidak beraktivitas jika tidak memiliki kepentingan.

Menurutnya, keperluan pangan dan sarana peralatan yang dibutuhkan masyarakat bisa diajukan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bandung untuk segera dibantu. Ia pun meminta agar kepastian PSBM segera disampaikan kepada Pemkot Bandung.

Baca Juga:  Cara Unik Pemkab Bogor Ingatkan Warga untuk Bermasker

“Ini kedaruratan, ini masalah kesehatan dampaknya masalah nyawa. Saya harapkan secepatnya kalau ada kesepakatan, ajukan dan perwal keluar lusa (PSBM) bisa diberlakukan,” ungkapnya.

Menurutnya, PSBM akan membatasi mobilitas masyarakat sehingga pelacakan terhadap warga yang melakukan kontak erat akan lebih maksimal. Ia pun mengungkapkan sudah banyak masyarakat yang akan di rapid test dan ditindaklanjuti uji usap jika terbukti reaktif. (Red)