Kabar Baik, Resepsi Pernikahan di Purwakarta Sudah Diizinkan, Tapi..

JABANEWS | PURWAKARTA – Simulasi pesta pernikahan yang mengadaptasi aturan tatanan normal baru, tengah gencar dilakukan para penyelenggara pernikahan di berbagai daerah.

Seperti halnya di Kabupaten Purwakarta, sejumlah pelaku usaha pernikahan di Purwakarta berkumpul dan melakukan simulasi kegiatan resepsi pernikahan di Hotel Harper Purwakarta, Selasa (14/7/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut hadir Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan, kegiatan ini merupakan solusi bagi pemerintah untuk membuatkan standar operasional prosedur (SOP) gedung mana saja yang bisa dipakai resepsi pernikahan.

“Catat, resepsi boleh dilaksanakan di gedung yang sudah kami berikan izin. Kalau di rumah tidak boleh ada resepsi tapi hanya akad,” ungkap Anne.

Baca Juga:  Kangen Piknik? Destinasi Wisata Segera Dibuka Lho Jelang New Normal

Dijelaskan Anne, untuk kegiatan resepsi pernikahan di gedung tetap ada pembatasan tamu undangan.

“Jika batas itu dilanggar, pemerintah bakal memberikan sanksi berupa pencabutan izin pelaksanaan resepsi di tempat tersebut,” tegasnya.

Sementara, perwakilan Gabungan Usaha Pernikahan Purwakarta (GUPP), Deri Nurendi mengungkapkan mewakili seluruh vendor mulai wedding organizer hingga pelaku musik dan upacara berharap hasil kegiatan simulasi ini bisa dibagikan ke para kliennya bahwa resepsi pernikahan itu mesti di gedung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Nanti tamu undangan mulai masuk memakai masker, cuci tangan, hingga saat di lokasi mesti jaga jarak juga tak ada sumbang lagu,” katanya.

Baca Juga:  Besok Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1438 H

Diungkapkannya, dalam penerapan acara pernikahan new normal ini bakal ada sejumlah tradisi atau kebiasaan dihilangkan, di antaranya tidak berjabat tangan dengan pengantin, hingga protokol di area makanan.

“Foto-foto memperlihatkan sejumlah perbedaan yang tampak kentara di pesta pernikahan new normal.Untuk sesi foto mendapatkan arahan untuk tak berdekatan, dan tentu dengan menjaga jarak,” ungkapnya.

Selain itu, sambung dia, protokol kesehatan yang ketat diterapkan mulai dari pintu masuk lokasi acara dan tamu yang datang diminta melakukan pendataan secara digital dengan menggunakan barcode.

Baca Juga:  Dikira Tidur, Ternyata Pria Tua Meninggal di Pinggir Jalan Raya Cikopo

“Untuk pengantin, keluarga, dan tamu juga diharuskan menggunakan masker sepanjang acara berlangsung,” katanya.

Perbedaan juga diberlakukan pada area hidangan. Nantinya tamu undangan, lanjut Deri, tidak bisa mengambil makanan sendiri, pihaknya juga akan memberikan opsi kepada para calon pengantin yang hendak memakai jasa mereka dari sisi makanan, salahsatunya berupa nasi box atau cathering.

“Nantinya tamu akan dilayani oleh karyawan katering yang sudah mengenakan sarung tangan. Batasan tamu undangan akan dikaji lagi bersama pemkab, sebab kapasitas setiap gedung berbeda-beda, yang jelas pembatasannya itu sekitar 50 persen,” pungkasnya. (Gin)