Jangan Sekedar Ikut Tren!

Penulis: Dhea Amellia (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Beberapa waktu lalu, jagad maya dihebohkan dengan beredarnya video rombongan pesepeda yang menerobos lampu merah, di sebuah jalan pada malam hari. Aksi para pesepeda yang melanggar lalu lintas itu diketahui terjadi di Kota Tegal, Jawa Tengah.

Video viral pesepeda ‘nakal’ ini pun berhasil mendapat beragam tanggapan dari netizen. Tak sedikit netizen beranggapan bahwa rombongan pesepeda tersebut adalah para pesepeda ‘anyaran’ yang tengah mengikuti tren, sehingga mereka tidak tahu aturan saat bersepeda di jalan.

Bersepeda memang tengah menjadi tren di masa sekarang ini, khusunya pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Beragam kalangan usia dan gender beramai-ramai mengikuti tren tersebut. Maka jangan salah, jika pesepeda kini lumrah kita jumpai saat di jalan dan jumlah pesepeda di berbagai daerah terus mengalami peningkatan.

Baca Juga:  Dilanda Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Gagal Tanam di Karawang

Berdasarkan survei yang dilakukan The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia menunjukkan, jumlah pesepeda di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan yang drastis. Dari survei Oktober 2019 dibandingkan dengan Juni pada masa PSBB transisi, jumlah pesepeda meningkat hingga 1.000 persen atau sepuluh kali lipat.

Saat mengikuti tren bersepeda, tentu kita tetap harus menaati peraturan yang berlaku, terutama peraturan lalu lintas. Pelanggaran yang terjadi di Kota Tegal bukanlah satu-satunya. Sebelumnya juga pernah beredar di media sosial, foto rombongan pesepeda yang memakan sebagian bahu jalan sehingga membuat kemacetan.

Baca Juga:  Ada Kabar Baik Dari Kemensos Soal Bansos Beras Lanjutan, Ini Katanya

Dalam hal ini, sebenarnya pemerintah sendiri telah menyediakan jalur khusus untuk pesepeda agar tidak mengganggu pengguna jalan lain. Biasanya jalur ini diberi tanda khusus, seperti gambar sepeda atau diberi warna hijau sepanjang ¬track-nya. Akan tetapi, masih saja ada oknum pesepeda nakal yang memakai jalur milik pengendara lain.

Selain menaati peraturan, yang tak kalah penting saat bersepeda yakni kita harus memperhatikan keselamatan. Pelindung kepala seperti helm, merupakan salah satu senjata yang harus selalu dipakai saat bersepeda. Ironisnya, masih sedikit pesepeda yang sadar dan menggunakan alat pelindung diri saat ‘bergowes’ ria di jalan.

Baca Juga:  Anda Mimpi saat Cemas, Ini Kata Para Ahli

Oleh sebab itu, seyogyanya dalam bersepeda kita jangan hanya sekedar mengikuti tren saja. Akan tetapi, jadilah pesepeda yang loyal dan disiplin dalam berkendara. Bersepedalah dengan tetap mawas diri, memperhatikan keselamatan dan menjunjung rasa saling menghormati sesama pengguna jalan. (*)

Isi tulisan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis.