Desa di Purwakarta Tergolong Minim Untuk Perangi Narkoba, Berikut Faktanya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Bahaya narkoba menjadi tanggung jawab bersama. Terlebih saat ini para pengedar sudah menyasar seluruh lapisan masyarakat, bahkan hingga ke tingkat desa termasuk pelosok di Kabupaten Purwakarta.

“Data menunjukkan, dari 17 kecamatan di Purwakarta, 12 kecamatan masuk zona merah, dua kecamatan berstatus zona kuning, dan tiga kecamatan berkategori hijau penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Ini sangat memprihatikan dan kita semua tidak boleh tinggal diam,” ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan melalui Kasat Res Narkoba AKP Heri Nurcahyo saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/7/2020).

Ia menyayangkan semangat untuk menggelar sosialisasi bahaya narkoba belum benar-benar tampak di kalangan pemerintahan desa. Betapa tidak, dari 183 desa dan sembilan kelurahan, baru 13 desa dan satu kelurahan saja yang menggelar sosialisasi pencegahan narkoba.

Ia berharap, sosialisasi P4GN ini juga bisa dilakukan pada tingkat aparatur desa mulai dari kades, pegawai desa, kadus, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga karang taruna.

Baca Juga:  Kebijakan Pemkot Bandung Soal Tutup Buka Jalan Diprotes Pedagang Pasar Baru

“Padahal, semangat kami untuk menggelar sosialisasi di mana pun sama saja. Baik itu dengan kawan-kawan TNI, sekolah atau desa sama saja semangatnya. Karena kami sangat menyadari pentingnya sosialisasi untuk pencegahan,” ucapnya.

Dirinya khawatir, kasus yang terjadi di Cianjur misalnya, yakni seorang bendahara desa jadi bandar sabu jangan sampai terjadi di Purwakarta.

“Belum lagi penemuan 1,5 hektare lahan ganja di Kabupaten Bandung Barat. Ini salah satunya terjadi karena apatisnya pemerintah desa setempat,” kata Heri.

Dirinya pun tak bosan-bosannya mengajak seluruh pemerintah desa untuk bersama-sama peka dan mencegah penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba melalui sosialisasi.

“Ayo, jangan sungkan atau segan mengontak kami. Cukup sediakan tempat dan pesertanya saja. Kami siap hadir melakukan sosialisasi. Dalam catatan kami selama tiga tahun terakhir, masih banyak masyarakat yang minim pemahaman pencegahan penyalahgunaan narkoba, bahkan dianggap masih sangat sedikit. Dan saya tegaskan, setiap sosialisasi bahaya narkoba tidak diminta atau dipungut biaya apapun,” ucapnya.

Baca Juga:  Bupati di Aceh Diduga Menipu, 3 Saksi Ahli Sudah Berikan Keterangan

Seperti diketahui, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta terus gencar memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah setempat.

Selain pemberantasan melalui penindakan para tersangka penyalahgunaan narkoba. Upaya pencegahan melalui sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dengan menggandeng sejumlah pihak, terus ditunjukkan Institusi yang komandoi AKBP Indra Setiawan itu.

“Walau di tengah pandemi COVID-19, sosialisasi tak boleh terhenti. Mulai dari komunitas, ormas, TNI, sekolah-sekolah, majelis talim, hingga ke kelompok penyandang disabilitas sudah kita lakukan sosialiasasi P4GN. Tentunya dengan tetap menomorsatukan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah,” ujar AKP Heri Nurcahyo, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga:  Timnas Indonesia Tundukkan Timor Leste, Shin Tae-yong Kecewa dengan Performa Anak Asuhnya

Heri mengapresiasi jajaran TNI yang ada di Kabupaten Purwakarta, yakni Kodim 0619/Purwakarta, Resimen Armed 2/1 Kostrad, dan Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad yang telah menggelar sosialisasi bahaya narkoba bagi para prajuritnya.

“Meski hingga saat ini tak ada satu pun personel TNI di Purwakarta yang terlibat penyalahgunaan narkoba, namun mereka memahami pentingnya pencegahan melalui sosialisasi narkoba. Ini patut diapresiasi dan ditiru,” papar Heri.

Selain itu, Kasat Reserse Narkoba Polres Purwakarta juga mengapresiasi para panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di berbagai sekolah di Purwakarta, karena menyisipkan sosialisasi P4GN menjadi salah satu materi MPLS.

“MPLS ini digelar virtual, pun halnya dengan sosialisasi bahaya narkoba yang disampaikan secara virtual juga. Para siswa baru menyimak sosialisasi secara daring di rumahnya. Meski virtual, sosialisasi tetap berjalan interaktif,” imbuhnya. (Red)