Jelang Idul Adha, Ini Pesan Ridwan Kamil kepada Panitia Kurban

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatkan seluruh panitia kurban di daerahnya soal pentingnya protokol kesehatan saat pelaksanaan kurban Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi.

“Protokol kesehatan mesti diterapkan dalam setiap proses pelaksanaan Hari Raya Idul Adha. Tujuannya mencegah penularan COVID-19,” kata Ridwan Kamil seusai melepas tim pemeriksa kesehatan hewan kurban Jabar secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).

Ridwan Kamil menginstruksikan kepada panitia kurban di Jabar untuk menghindari kontak fisik dan kerumunan saat proses penyembelihan hewan kurban berlangsung, pun demikian dengan pendistribusian daging kurban kepada mustahik.

“Tidak boleh ada pembagian daging kurban secara fisik di tempat pemotongan. Saya sudah perintahkan pembagian daging kurban harus secara door to door,” ujar dia.

Panitia wajib membuat sistem untuk membagikan ke rumah-rumah, misalnya warga diberi kupon dan dalam kupon itu dikasih kalimat ‘tunggu di rumah’. Nanti diantar oleh relawan kewilayahan seperti PKK dan karang taruna. Memang ini tidak mudah, tapi saya ingin masyarakat Jabar selamat (dari COVID-19).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Larang Pasien OTG Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Alasannya

Ridwan Kamil juga minta panitia kurban menggunakan besek dalam pendistribusian daging. Selain ramah lingkungan, besek dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Saya larang pakai kantong plastik, tapi dari besek atau anyaman bambu, selain ramah lingkungan penggunaan besek jug akan menghidupkan ekonomi kecil,” katanya.

Penerapan protokol kesehatan pun perlu dilakukan dalam proses jual-beli hewan kurban. Ia merekomendasikan jual-beli hewan kurban secara daring untuk mencegah kerumunan.

“Jual beli juga harus tanpa sentuhan. Jadi, kalau bisa, belinya sekarang online saja. Syariatnya tercapai, kita juga tidak menyentuh pihak lain. Tradisi ini harus dibangun terlebih dalam situasi COVID-19,” ucapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19 pada 25 Agustus

Menurut dia masih ada waktu 14 hari lagi bikin kampanye beli online di tiap kabupaten/kota, tolong hubungi penjualnya agar bisa secara online minimal via WhatsApp.

Ridwan Kamil meminta penjualan hewan kurban dilakukan di tempat terbuka dan luas. Selain itu, guna menghindari kerumunan, penyembelihan hewan kurban dilakukan secara bertahap. Sebab, pelaksanaan penyembelihan dapat dilakukan selama empat hari pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

“Tempat penjualan hewan tidak boleh sembarangan di mana saja harus dikurangi di tempat yang sempit dan lembab. Tempat penjualan harus dipusatkan di tempat terbuka yang luas, jadi yang berjualan di pinggir jalan tolong ditegur. Tolong maksimalkan pemotongan hewan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) untuk meminimalisir antrean. Memotong hewan kurban tidak harus di hari H bisa di hari H+1 sampai H+3,” jelasnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Pastikan Makam Cut Nyak Dhien di Sumedang Terawat Baik

Protokol kesehatan yang ketat, kata Ridwan Kamil, harus diterapkan saat proses penyembelihan hewan korban. Penyembelih harus memakai masker dan sarung tangan, baik saat menyembelih maupun merecah daging hewan kurban.

“Kita tingkatkan kinerja jangan sampai kasus antraks terulang walaupun sekarang sudah jarang terjadi daging yang akan dibagikan ke para mustahik harus berstatus ASUH (aman, sehat, utuh, halal),” katanya.

Untuk warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak untuk tidak melaksanakan salat Idul Adha berjamaah karena rawan terinfeksi COVID-19. Pelaksanaan salat Iduladha harus sesuai dengan syariat Islam dan menerapkan protokol kesehatan.

“Tidak ada masalah semua kan sudah di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru). Tapi, harus jaga jarak minimal satu meter dan panitia harus sudah pastikan protokol kesehatan diterapkan,” ucapnya. (Ara)