BMKG: Gempa di Selatan Pulau Jawa Tercatat Alami Peningkatan

JABARNEWS | JAKARTA – Wilayah selatan Pulau Jawa tergolong rawan terjadina aktiviras gempa bumi, termasuk gempa dengan kekuatang yang tinggi bisa terjadi kapan saja dan belum bisa diprediksi secara akaurat.

Diketahui, selama tiga pekan terakhit gepa di wilayah setan pulau Jawa yang dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono meminta kepada pemangku kepentingan di bidang kebencanaan dan masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan,

“Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan di Selatan Jawa akhir-akhir ini, kami mengimbau kepada para pemangku kepentingan di bidang kebencanaan dan masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait gempa bumi dan tsunami,” ujar Daryono, Jumat (17/07/2020).

Baca Juga:  Betah di Zona Hijau, Akhir Bulan Juni IHSG Naik 0,09 Persen ke Level 6.358.

BMKG telah mencatat setidaknya telah terjadi sembilan kali peristiwa gempa dirasakan di wilayah Pulau Jawa, yaitu gempa di selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020 akibat deformasi di zona Benioff.

Kemudian gempa di selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff. Gempa dalam Laut Jawa M 6,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona transisi mantel.

Selanjutnya gempa di Banten Selatan M 5,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff, gempa di selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.

Baca Juga:  1.6 Juta ASN Bakal Di Pecat, DPRD Jabar: Jangan Gegabah

Gempa di selatan Selat Sunda M 5,2 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust. Gempa di selatan Sukabumi M 4,8 pada 10 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

Serta gempa di selatan Kulonprogo M 5,1 pada 13 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust dan gempa di selatan Pangandaran M 3,7 pada 17 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

Sebelumnya pada Jumat (17/7) pukul 11.08.48 WIB wilayah Samudra Hindia barat daya Pangandaran diguncang gempa tektonik bermagnitudo 3,7.

Baca Juga:  Ini Manfaat Konsumsi Jambu Biji Menurut Dr. Zaidul Akbar, Salah Satunya Mencegah Sel Kanker

Episenter terletak pada koordinat 8,18 LS dan 107,85 BT, tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 89 km arah baratdaya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 18 kilometer. Gempa tersebut jenis dangkal akibat aktifitas sesar aktif di dasar laut.

Meski gempa tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya mitigasi bila suatu waktu terjadi gempa dan tsunami.

“Masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa, dengan cara segera mencari perlindungan diri,” kata dia. (Red)