JABARNEWS | PURWAKARTA – Aktifitas galian tanah merah ilegal di Kabupaten Purwakarta makin hari makin ngeyel untuk terus beroprasi, meski pemerintah sudah memberikan peringatan keras untuk tidak beraktifitas lagi.
Diketahui, beberapa waku yang lalu Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menentang keras hingga non-aktifkan proses penggalian tanah merah ilegal karena masih cacat secara hukum.
Menyusul itu, ternyata aksi larangan tak hanya sampai dari Anee Ratna Mustika selaku Bupati Purwakarta. Kini, warganya juga turut geram karena aktivitas galian tanah ilegal tersebut tidak mengenal waktu.
Dalam vidio yang beredar di media sosial itu, seorang emak-emak nekad memaki supir truk pengangkut tanah merah yang tengah parkir di pemukiman penduduk dan meresahkan warga sekitar pada saat tengah malam.
<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/DnQ5GlUuByE” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>
Kemarahan emak yang tak terbendung itu, dilakukan karena para puluhan supir truk memparkirkan mobilnya di pemukiman penduduk, membuat bising dan mengganggu warga yang tengah beristrahat di malam hari.
“Sia teh kudu ngarti! iyeu teh imah penduduk, ari sia teu nyaho iyeu teh tengah peuting, ari aing kudu iraha molorna, (Kalian itu harus mengerti! disini tuh rumah penduduk, terus saya harus kapan bisa tidurnya),” maki si emak-emak terhadap para supir yang seenaknya parkir tersebut.
Dengan nada tinggi seorang emak-emak yang marah itu, saking naik pitamnya, kemurkaan si emak memuncak pada supir truk galian tanah merah ilegal itu, hingga melontarkan kata-kata yang kasar karena diabaikannya.
“Teu garableug otak, emang ieu lembur sia, (pada tak punya otak, memangnya ini kampung kalian),” lontar si ibu itu.
Tak hanaya para supir, emak-emak itu pun teriak-teriak manggil tukang parkir yang dijadikan sasaran kemarahannya karena menempatkan truk di dekat rumah penduduk.
“Sing wejes parkir teh, mana tukang parkir, (parkir itu yang bener, mana tukang parkirnya),” bentak si ibu pada kerumunan orang yang ada di sekitarnya.
Dalam vidio itu si emak-emak pun lantas mengadu pada Ambu Anne, sapaan akrab Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta, terkait proses galian merah yang masih beroprasi padahal sudah di tutup olehnya.
“Bu Anne.. Bu Anne.., tinggali iyeu baredegong pengusaha teh, (Ambu Anne.. Ambu anne, lihat ini pengusaha pada keras kepala),” adunya.
Kemarahan emak-emak ini dilaporkanya melihat kondisi lalu-lalang truk pengakut tanah merah dengan merakam video menggunakan ponsel pribadinya sekitar pukul 01:00 WIB, berharap truk pengangkut galian tanah ilegal ini bisa di beri sanksi dan Ambu Anne untuk bertindak lagi. (Red)