Info Penting dari Gugus Tugas Bagi yang Sering Rapat di Kantor

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Untuk Percepatan dan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, bahwa sumber penularan Covid-19 terbesar terjadi pada lingkungan perkantoran. Aktivitas di kantor saat ini yang menjadi perhatian Gugus Tugas adalah penyelenggaraan rapat.

“Berdasarkan kontak tracing, kasus positif kita yakini berasal dari aktivitas perkantoran. Salah satu yang kita perhatikan adalah penyelenggaraan rapat,” ujar Yuri saat konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta (20/7/2020).

Gugus tugas meyakini, ada protokol kesehatan yang kurang diperhatikan saat rapat. Sehingga mempercepat penularan virus yang menyerang pernapasan itu.

Yuri mengatakan, yang harus diperhatikan sebelum rapat pertama adalah memastikan sirkulasi udara harus cukup baik. Sebaiknya, menurut Yuri, rapat dilaksanakan di pagi hari.

“Kalau bisa rapat di pagi hari, buka semua jendela, pastikan sirkulasi udara baik,” ujarnya.

Yuri juga meminta agar pendingin ruangan dimatikan. Sehingga hanya mengandalkan udara alami dari luar.

Selain itu, ruangan yang menggunakan pendingin ruangan cenderung membuat udara hanya berputar di satu ruangan tersebut. Tidak ada perputaran maupun pertukaran udara dari luar.

Baca Juga:  Pasien Positif Covid-19 di Sukabumi Terus Bertambah, Pemkot Lakukan Ini

“Matikan Air Conditioner (AC). Pastikan udara berputar,” ujar Yuri.

Yuri juga meminta agar kantor-kantor bisa memperhatikan jumlah peserta rapat. Ia berharap jaga jarak tetap dijalankan.

Pengaturan tempat duduk dengan jarak minimal satu meter juga perlu dilakukan. Dia berpesan jangan sampai situasi rapat sama seperti pandemi Covid-19.

Bila ruangan tidak cukup, Yuri mengusulkan agar sebagian peserta rapat mengikutinya di ruangan lain dengan metode daring.

“Batasi kapasitas ruangan. Jika mengharuskan diikuti banyak orang, maka sebagian bisa mengikuti di ruangan yang lain dengan metode daring,” ujarnya.

Selain itu, bukan hanya jumlah peserta saja yang dibatasi, Yuri juga meminta agar jumlah pembicara dalam rapat juga harus dibatasi. Hal ini untuk menghindari penularan melalui droplet. Saat pembicara melakukan speech atau menyajikan materi, diharapkan tetap memakai masker.

Durasi rapat pada umumnya sering lebih dari satu jam. Apalagi bila rapat tersebut diikuti oleh lebih dari satu divisi di kantor. Durasi rapat yang lama mengharuskan penyelenggara rapat menyediakan makanan ringan, guna mengganjal perut agar bisa tetap fokus. Namun kali ini, Yuri meminta agar durasi rapat maksimal 30 menit. Ia juga melarang penyelenggara rapat untuk menyajikan makanan maupun minuman.

Baca Juga:  Kapolresta Cirebon Pantau Arus Kendaraan Libur Panjang di GT Palimanan

“Upayakan rapat jangan lebih dari 30 menit. Hindari sajian makan dan minum di ruangan. Jadi peserta rapat tidak perlu membuka maskernya. Inilah adaptasi kebiasaan baru di perkantoran,” tuturnya.

Adaptasi kebiasaan baru lainnya bukan hanya harus dilakukan oleh karyawan kantor, pengelola kantor juga harus memastikan fasilitas kantor sudah bersih dan steril sehingga aman dari virus. Semua karyawan harus menjaga fasilitas umum tersebut.

Pada 16 Juli lalu, Yuri sudah pernah menyampaikan bila sumber penularan pasien asimptomatik atau orang tanpa gejala berasal dari cluster perkantoran. Masih banyak ditemui karyawan yang tidak memakai masker dan berjaga jarak.

“Karena sudah akrab dengan teman sekantor, memakai masker dianggap tidak perlu. Tidak disiplin menjaga jarak. Meskipun teman kantor sering kita temui, harus diingat jika mereka berasal dari lingkungan yang berbeda dengan kita,” kata Yuri menegaskan.

Baca Juga:  Bebas Masa Hukuman, Mulan Jemput Ahmad Dhani di Rutan Cipinang

Saat itu, Yuri mengingatkan bila penularan virus bisa terjadi saat makan siang. Di saat itulah semua orang tidak memakai masker karena harus makan. Selain itu, situasi dan kondisi di tempat makan kerap kali tidak memungkinkan untuk menjaga jarak.

Sirkulasi udara pun juga kurang baik. Maka dari itu, untuk mengurangi resiko tertularnya Covid-19, Yuri menyarankan agar tidak ada pembicaraan sama sekali saat makan siang. Setelah selesai makan siang, diharapkan para karyawan langsung meninggalkan tempat. Tidak perlu chit-chat seperti biasa dilakukan sebelum Covid-19 melanda.

“Kami menyarankan sebaiknya bawa alat makan sendiri. Kemudian jaga jarak dan upayakan tidak ada pembicaraan sama sekali dengan orang lain. Segera selesaikan dan tinggalkan. Ini untuk mengurangi risiko penularan penyakit,” tutup Yuri. (Red)