Jawa Barat Masuk Dalam Prioritas Penanganan COVID-19, Ini Alasannya

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah memprioritaskan penanganan COVID-19 di delapan provinsi yang berkontribusi sebanyak 74 persen dari total kasus di seluruh Indonesia.

“Delapan provinsi itu adalah Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Wiku dalam jumpa pers Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga:  Bersiap Buka Lagi, Sekolah Di Garut Mulai Bikin Tempat Cuci Tangan

Wiku berharap pemerintah daerah di delapan provinsi prioritas tersebut, beserta dengan daerah-daerah yang masih berstatus zona risiko tinggi dan sedang, betul-betul berupaya mempromosikan kesehatan dengan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.

Selain itu, masyarakat di delapan provinsi prioritas serta zona risiko tinggi dan sedang diharapkan menjaga kekebalan tubuh dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Sehingga penanganan COVID-19 dan evaluasi zonasi masing-masing daerah setiap minggu bisa semakin membaik,” tuturnya.

Baca Juga:  Tolak RUU Omnibus Law, Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD Jabar

Menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Selasa pukul 12.00 WIB terdapat 1.655 kasus positif baru sehingga akumulasi infeksi COVID-19 di Indonesia menjadi 89.869 orang.

Provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi adalah DKI Jakarta (433 orang), Jawa Timur (283 orang), Jawa Tengah (121 orang), Sulawesi Selatan (93 orang), dan Kalimantan Selatan (92 orang).

Sedangkan jumlah kasus positif yang sembuh bertambah 1.489 orang menjadi 48.466 orang dan meninggal dunia bertambah 81 orang menjadi 4.320 orang.

Baca Juga:  MUDAH! Begini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 46

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh tertinggi adalah Jawa Timur (348 orang), Sulawesi Selatan (288 orang), DKI Jakarta (266 orang), dan Kalimantan Selatan (191 orang).

Jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 22.262 spesimen sehingga total spesimen yang diperiksa menjadi 1.257.807 spesimen.

Kasus suspek yang masih diawasi sebanyak 44.003 orang, sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang masih dipantau sebanyak 89.869 orang. (Ara)