Persib Tak Kunjung Berlatih, Ternyata Masih Negoisasi Gaji

JABARNEWS | BANDUNG – Kompetisi Liga 1 2020 dipastikan akan kembali bergulir mulai Oktober 2020 mendatang. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia. Untuk itu, klub-klub peserta pun diminta untuk mempersiapkan diri jelang kompetisi nanti.

Sebelumnya, kompetisi Liga 1 2020 sebenarnya telah berjalan sebanyak 3 pertandingan. Akan tetapi, dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan akibat wabah Covid-19, kompetisi pun terpaksa dijeda mulai Maret 2020 lalu.

Persib Bandung sebagai salah satu peserta pun menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Akan tetapi, hingga saat ini skuat Maung Bandung masih belum berlatih untuk persiapan pertandingan nanti.

Baca Juga:  Wisatawan yang Hendak Mengunjungi Puncak Bogor Perlu Perhatikan Ini

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Umuh Muchtar menuturkan, tim asuhan Robert Rene Alberts tersebut memang hingga kini masih belum mengumpulkan pemain untuk berlatih. Lebih lagi, ada beberapa hal yang perlu PT PBB persiapkan sebelum mengumpulkan kembali para pemain.

Umuh juga menjelaskan, beberapa hari lalu Robert Alberts sebagai pelatih kepala pun menderita sakit. Hal itu menjadikan persiapan Persib untuk latihan sedikit terkendala.

Baca Juga:  Agar Peduli Kebersihan Lagi, Pjs Bupati Siarkan Nomor WA

“Pelatih (Robert Alberts) lagi sakit kemarin, tapi sebentar lagi mungkin akan mulai berlatih,” ujar Umuh Muchtar, Rabu (22/7/2020).

Sementara itu, Persib juga kini tengah mempersiapkan draf kontrak ulang untuk para pemainnya. Hal tersebut berkaitan dengan pemotongan gaji para pemain sesuai dengan intruksi dari PSSI.

“Sebetulnya kita pun juga memantau, sampai saat ini masih dibicarakan untuk kebaikan semuanya. Insya Allah akan segera terwujud mudah-mudahan,” kata Umuh.

Dalam SKEP/53/VI/2020 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Juni 2020, PSSI menyatakan tim-tim Liga 1 boleh menggaji pemain dan pelatihnya 50 persen dari kontrak. Sementara untuk Liga 2, 60 persen dari nilai kontrak atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional yang berlaku di tempat klub berbasis.

Baca Juga:  Anggota Brimob Polda Jabar Jumsih Bersama Warga Parakanlima

“(Jumlah gaji) lagi dihitung semuanya dari manajemen nanti si A berapa si B berapa. Ini belum selesai, lagi dihitung. Kalau sudah oke, baru tanda tangan dan semua latihan lagi,” jelasnya. (CR4)