Penanganan Kebakaran di Purwakarta Dinilai Lambat, Ini Kata Diskar-PB

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kabupaten Purwakarta memiliki lima Armada pemadam kebakaran (damkar), empat diantaranya dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Ke empat Armada di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar-PB) Kabupaten Purwakarta itu diperkirakan merupakan mobil keluaran tahun 2001 dan sedangkan yang satunya merupakan mobil keluaran tahun 2014.

“Ada 5 buah armada dan keadaan sudah tua. Terakhir rakitan 2014 kebawah. Kalau berbicara cukup (Armada.red), jelas armada kami tidak cukup. Dan kalaupun saat ini kami masih memiliki sejumlah Armada, itu kondisinya sudah udzur dan sering mogok, maka tak jarang kami terlambat ke lokasi kebakaran, dan seolah jadi pahlawan kesiangan,” ungkap Kepala Diskar-PB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (21/7/2020).

Dengan usia armada damkar sudah lebih dari 6 tahun itu, dinilai kurang maksimal untuk menunjang tugas dan kecepatan dalam pelayanan masyarakat.

Baca Juga:  Pungli Sopir Truk, Empat Preman di Deli Serdang Ditangkap Polisi

“Saat ini di Kabupaten Purwakarta, 3 armada damkar disebar di tiga pos wilayah, yakni Plered, Bungursari, dan Wanayasa. Sedangkan 2 armada ada di kantor Diskar-PB Kabupaten Purwakarta. Idealnya sih satu armada pemadam kebakaran siaga disetiap kecamatan,” kata pria yang akrab disapa Wibi itu.

Wibi menambahkan, penambahan armada dan penunjang lainnya, saat ini sangat dibutuhkan instansi yang dipimpinnya tersebut.

“Armada damkar yang prima serta layak dan mencukupi, akan sangat mendukung tugas dan menuju lokasi kebakaran dengan cepat,” jelasnya.

Diketahui Sejumlah peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Purwakarta diduga lamban penanganan, sehingga tak jarang saat armada atau mobil pemadam kebakaran dan tim dari Diskar-PB tiba di lokasi, objek kebakaran terlambat ditangani petugas.

Seperti halnya peristiwa kebakaran tadi siang (Rabu, 22 Juli 2020), api yang hanguskan sebuah rumah makan di Desa Cihuni, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Petugas kebakaran tiba ke lokasi kebakaran itu, tidak bersama unit mobil pemadam karena diduga alami mogok.

Baca Juga:  Ingat, Sepeda Motor di Kota Bandung Harus Jaga Jarak Saat di RHK

Setelah 30 menit berselang, tiga unit damkar dari kantor pusat, 1 unit damkar bantuan dari UPTD Wanayasa dan UPTD Bungursari datang secara bersamaan.

“Atas keterlambatan datangnya armada damkar tadi, saya selaku kepala dinas menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya,” sesal Wibi.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Purwakarta, Ceceng Abdulqodir mengatakan, permasalahan kurangnya armada damkar sudah di bahas di Komisi 1 bahkan sudah dianggarkan pada tahun 2020 ini.

Namun, sambung akibat pandemi Covid- 19 yang hingga saat ini belum usai, terkait pengadaan armada damkar tersebut, terancam tertunda.

“Sudah, sudah kita bahas dan anggarkan pada tahun ini. Tapi dengan situasi saat ini (Pandemi- red) kemungkinan tertunda. Tapi nanti kita cek lagi,” papar anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Baca Juga:  Iwan Sunito Bagikan Catatan 25 Tahun Crown Group, Awal Kisah Sukses Pengusaha Kelahiran Surabaya

Diakui Ceceng, kebutuhan akan armada Damkar yang optimal sangat penting. Terlebih fungsi dari armada Damkar tidak hanya semata ditugaskan dalam memadamkan peristiwa kebakaran saja.

“Seperti kita tahu, mobil Damkar kita pergunakan juga saat musim kemarau atau saat melakukan suplai air bersih ke masyarakat hingga kegiatan sosial lainnya. Jadi bukan semata hanya dipakai untuk memadamkan kebakaran saja, dan pengadaan armada Damkar ini, sifatnya urgent,” jelas Ceceng.

Untuk itu, tambah Ceceng, pihaknya akan terus mendorong terkait pengadaan armada Damkar tersebut.

“Pasti, pasti kita dorong terus sehingga pengadaan mobil Damkar segera terealisasi dan untuk lebih meningkatkan kinerja Diskar-PB Purwakarta itu sendiri,” Pungkasnya. (Gin)