Penerimaan Mahasiswa Baru PKN STAN Sementara Dihentikan, Ini Alasannya

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk memoratorium penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN). Alasannya karena kurikulum yang digunakan institusi pendidikan ini tak lagi relevan dengan perkembangan zaman.

“Di STAN ini kurikulum tidak berubah dari situasi sejak reformasi, itu sudah 22 tahun lalu,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam program Live To The Poin, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga:  Peran Pengacara Negara Harus Dioptimalkan Instansi Pemerintah

Para mahasiswa tersebut masih mempelajari hal-hal standar yang dianggap tertinggal jauh dari kondisi terkini perekonomian dunia dan masyarakat. Dia mencontohkan soal penerimaan pajak.

Dalam hal ini mahasiswa juga harus mempelajari hal-hal baru yang tidak tercantum dalam kurikulum. Seperti pajak perusahaan digital yang tidak berkantor di Indonesia tetapi produknya dijual di Indonesia.

Baca Juga:  400 Personil TNI-Polri Kawal Penghitungan Suara

“Jadi PKN STAN saya minta melakukan perubahan fundamental karena ini harus diantisipasi juga,” kata dia.

Selain itu, Menteri Sri Mulyani bermaksud untuk melakukan efisiensi di lembaga pimpinannya. Dia ingin mereka yang bekerja untuk negara memiliki kemampuan yang menyesuaikan zaman.

“Jadi kita rekrut orang seusai dengan kualifikasi sesuai dengan tantangan zamannya. Sehingga kita bisa memperbaiki tata kelola baik dari institusi atau negara,”kata dia.

Baca Juga:  Jadikan Peluang! Ini Kesempatan Bisnis Saat Pandemi Covid-19

Apalagi di masa pandemi ini proses seleksi tidak memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, dalam praktiknya harus mengumpulkan banyak orang untuk proses seleksi dari ujian tertulis sampai tes kesehatan. Peminatnya pun tidak pernah sedikit. Pada tahun 2019 lalu, ada sekitar 150.000 siswa yang berlomba masuk sekolah ikatan dinas ini. (Red)