Pertanyakan Program PEN, Hipmi: Masih Jauh Panggang Dari Api

JABARBEWS | BANDUNG – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) kritisi program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menanggulagi dampak pendemi virus corona (Covid-19) dari pemerintah yang masib belum ada realisasi.

Hal ini dikatakan oleh Wakil Ketua Umum BPP Hipmi Anggawira dalam diskusi virtual Populi Center Smart FM bertajuk ‘Menanti Gebrakan Komite Pemulihan Ekonomi’ dirinya mengatakan kondisi ekonomi Indonesia cukup memperihatinkan.

Baca Juga:  Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong

“Apalagi kalau kita lihat negara tetangga kita seperti Singapura dan juga baru-baru ini Korsel (Korea Selatan) sedang dalam kodisi yang bisa dibilang krisis,” katanya.

Angga melanjutkan program bantuan untuk Unit Usaha Kecil Menengah (UMKM) yang secara seremonial telah dilakukan Presiden Joko Widodo. Namun hingga saat ini, Hipmi belum melihat secara riil kelanjutan program tersebut.

Baca Juga:  Longsor di Jalan Utama Pasir Kuda-Cianjur

“Itu kan digembar gemborkan Pak Jokowi memberikan bantuan langsung sebesar 25 juta rupiah untuk pelaku UMKM. Ini faktanya seperti apa dan mekanismenya bagaimana” lanjutnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah secara khusus Presiden Jokowi untuk memastikan pelaksanaan program-program PEN bisa diawasi secara baik di lapangan oleh Komite Kebijakan. Jika tidak, maka hal itu menjadi perntanyaan besar.

Baca Juga:  Bamsoet Dukung Irjen Listyo Sigit Prabowo Jabat Kabareskrim

“Karena itu perlu sekali. Apakah komite ini punya kontrol sampai ke arah sana? Hal-hal seperti ini yang secara teknisnya harus diatur secara konkret, Ini kan perlu realisasi secara cepat. Faktanya secara policy ada tapi secara fakta di lapangannya masih jauh panggang dari api,” tandasnya. (Red)