Uji Klinis Vaksin Relawan Tidak Dibayar, Begini Kata Mang Oded

JABARNEWS | BANDUNG – Relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 yang berasal dari warga Bandung tidak dibayar melainkan mendapatkan asuransi kesehatan secara penuh selama mengikuti masa pemantauan.

Hal ini dikatakan Manajer Lapangan Tim Penelitian dr Eddy Fadliana, jika relawan mengalami sakit saat sedang proses penelitian vaksin Covid-19 ini, bisa berobat secara geratis di seluruh institusi pemerintahan.

“Jika nantinya di tengah jalan mengalami sakit, relawan bisa berobat secara gratis di institusi kesehatan manapun, segala sakit selama periode penelitian sampai selesai sekitar 6 bulan, keuntungan relawan dapat rapid test, swab test gratis. Syaratnya selain berusia 18 sampai 59 tahun, kondisinya harus sehat,” kata Eddy.

Baca Juga:  Cianjur Muncul Klaster Baru, Puluhan Pengungsi Longsor Terpapar Covid-19

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan menyatakan dukungannya seusai bertemu dengan tim peneliti vaksin yang dipimpin oleh Kusnandi Rusmil, dari Universitas Padjadjaran, di Balai Kota Bandung, Senin (27/7/2020).

Menurutnya, uji klinis yang menggunakan warganya sebagai relawan ini sudah melewati prosedur penelitian yang seharusnya, uji klinis vaksin semacam ini juga bukan hal yang baru.

Baca Juga:  Puluhan Kendaran Terjaring Dalam Operasi Cipkon Di Situ Wanayasa Purwakarta

“Ini merupakan program yang memberikan manfaat untuk warga Bandung dan Indonesia tentu kami sangat mendukung program ini, vaksin itu mayoritas dilaksanakan di Kota Bandung penelitiannya, sudah terbiasa,” tuturnya.

Pria yang akrab di sapa Mang Oded ini akan terjun langsung agar proses uji klinis berjalan dengan lancar apalagi vaksin yang diujikan untuk menangani pandemi global di Indonesia. Terlebih ini merupakan mandat langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

“Biofarma sudah biasa melakukan uji klinis tapi laporannya paling hanya sampai kepala dinas. Karena ini virus corona dari Pak Presiden, sehingga Mang Oded sebagai wali kota harus tahu,” ujarnya.

Baca Juga:  Walkot: Penerapan PSBB Depok Butuh Kesadaran Masyarakat

Uji klinis ini akan dipusatkan di enam tempat, yaitu rumah sakit kedokteran Universitas Padjadjaran, Balai Kesehatan Universitas Padjadjaran, Puskesmas Garuda, Dago, Sukaparkir, dan Puskesmas Ciumbuleuit. Para relawan akan diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam sebelum diberi suntik vaksin. Relawan akan dipantau oleh tim peneliti selama 6-8 bulan. (Red)