Soal Uji Vaksin Sinovach di Bandung, Oded: Kami Sangat Dukung

JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M Danial merespons positif rencana dilakukannya uji vaksin COVID-19 asal China Sinovach yang bakal dilakukan di Kota Bandung. Apalagi, uji vaksin ini bersifat sukarela.

“Saya kira ini program untuk memberi manfaat bagi warga Bandung dan Indonesia. Jadi kami sangat dukung program ini,” kata Oded M Danial usai menerima tim riset vaksin COVID-19 di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (27/7/2020).

Menurut dia, kendati dilakukan di Bandung, namun uji vaksin COVID-19 kepada warga Bandung tidak memaksa. Uji vaksin ini bersifat sukarela, tidak ada paksaan, dan tidak dibayar. Relawan hanya akan diberi asuransi dan akomodasi untuk proses uji coba selama enam bulan.

Baca Juga:  BPPD Bandung: Ini Sanksi Bagi Warga Yang Tidak Bayar Pajak

“Apalagi Bandung ini kan sudah biasa menjadi tempat uji coba vaksin. Mungkin karena ini vaksin corona, dan diumumkan presiden, jadi ramai. Padahal ini kan sudah biasa kelaikan Bio Farma, Unpad, dan lainnya,” imbuh Oded.

Rencananya, uji vaksin akan dilakukan kepada 1.620 relawan di Bandung. Proses penyuntikkan akan dilakukan di enam tempat. Di antaranya di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kampus Unpad Dipatiukur, serta di empat Puskesmas di Kota Bandung.

Terkait adanya empat puskemas yang akan menjadi tepat uji vaksin, kata Oded, tidak ada perlakuan khusus. Puskemas tersebut akan tetap beroperasi seperti biasa. Karena uji ini pun akan dilakukan kepada warga yang sehat.

Baca Juga:  Langgar Kode Etik dan Tata Tertib, BK DPRD Jabar Akan Panggil DS

Sementara itu, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana mengatakan, saat ini proses uji klinis vaksin masih pada tahap menunggu persetujuan tim etik. Dia berharap, hari ini atau besok sudah mendapat persetujuan, sehingga bisa segera dimulai proses rekruitmen relawan.

“Nanti setelah dapat persetujuan, kami akan mulai lakukan sosialisasi ke masyarakat melalui puskesmas, pamflet, dan media lainnya. Kemudian menjaring relawan, sampai saat ini sudah sangat banyak yang ingin ikut,” jelas dia.

Baca Juga:  Gabungan Wanita Pekerja Malam Datangi Pemkot Bandung, Ini Tuntutannya

Proses uji vaksin akan dilakukan mulai Agustus hingga Desember. Pada Januari hingga Maret, akan dilakukan pendidikan apakah layak atau tidak menjadi vaksin COVID-19. Setiap relawan nantikan akan dipantau selama enam bulan, disuntik vaksin dua hingga tiga kali.

“Nanti setiap hari ada sekitar 20 orang yang bakal disuntik. Tapi sebelumnya akan kami cek dulu pakai swab untuk pastikan belum ada virus di tubuh dia. Kalau sudah kena, tidak bisa ikut,” imbuh dia. (Red)