Survei Indometer: Masyarakat Lebih Memilih New Normal Ketimbang PSBB

JABARNEWS | CIANJUR – Hampir lima bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yang memberikan dampak sosial ekonomi sangat dalam. Pemerintah pun telah membuka kembali aktivitas ekonomi, pada fase New Normal ditengah pandemi tersebut.

Hasi survei Lembaga Survei Indometer (LSI) menemukan sejumlah masyakat memilih mendukung penerapan New Normal dengan memperhatikan protokol kesehatan, dibandingkan dengan tetap mempertahankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ataupun penerapan lockdown.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum: Butuh Badan Otorita Jabar Selatan

“Sebanyak 83,1 persen responden mendukung penerapan new normal, hanya 11,2 persen yang setuju diberlakukan PSBB atau lockdown. Sisanya sebanyak 5,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” ujar Leonard, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Selasa (28/7/2020).

Ia menjelaskan, respon publik terkait new normal, mayoritas menyatakan selamat datang hidup normal, dengan masker dan protokol kebiasaan baru.

Baca Juga:  Informasi Terbaru Penerima Bansos di Cimahi, dari PKH, BNPT, hingga BST

“Selamat tinggal PSBB dan lockdown,” ujarnya, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer ini,

Sambung Leonard, masyarakat siap untuk menghadapi kebiasaan baru dengan mengingat dampak yang ditimbulkan selama penerapan PSBB. Karena itu pemerintah tidak perlu ragu untuk mendorong adaptasi kebiasaan baru dan memulihkan perekonomian.

Seperti diketahui, dunia berada di bawah bayang-bayang resesi, yang ditandai dengan pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Baca Juga:  Suharso Monoarfa Restui Uu Ruzhanul Ulum Maju Jadi Cagub, Ini Target PPP di Pilgub Jabar 2024

“Penerapan new normal dan protokol kebiasaan baru, bisa mencegah Indonesia jatuh ke jurang resesi serupa,” tandasnya.

Survei Indometer, dilakukan pada tanggal 11 hingga 20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden, dari seluruh provinsi, yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Mul)