Miris! Janda Enam Anak di Cianjur Huni Rumah Nyaris Roboh

JABARNEWS | CIANJUR – Rumah nyaris roboh yang dihuni Esih (55) seorang janda enam anak butuh uluran tangan-tangan dermawan termasuk bantuan dari pemerintah.

Rumah yang dihuni asal warga Kampung Cisirihkaler RT02/ O5, Desa Babakan Caringin, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur ini, dalam kesehariannya merupakan keluarga yang bekerja sebagai pemulung.

“Saya terpaksa mencari uang sebagai pemulung, kadang bantu-bantu juga sebagai pembantu ibu rumah tangga (IRT),” akunya kepada awak media, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga:  Kasus HIV AIDS di Kota Banjar Naik 15 Persen, Kebanyakan Penyuka Sesama Jenis

Esih bercerita, dirinya kini menanggung beban keluarga seorang diri. Karena, sudah sekitar satu tahun suaminya meninggal.

“Anak saya keseluruhan ada enam, dua sudah berkeluarga, lalu dua masih kecil. Dan, yang dua lagi putus sekolah hanya tamatan SD,” ujar Esih, terpaksa anak putus sekolah karena tidak punya biaya.

Terpisah, Ujang Dahlan (40) warga setempat membenarkan, melihat kondisi rumah milik ibu Esih nyaris ambruk, lalu genteng pada pecah (belah), saat hujan selalu bocor, bangunan rumah keseluruhan diselimuti bilik dan kayu sudah mulai rapuh.

Baca Juga:  Ngebut... Kini Ada Speedcam Di Jalan Soekarno - Hatta Bandung

“Bila turun hujan selalu banjir, air hujan menggenangi rumah. Merasa khawatir setiap hari,” katanya.

Dahlan memaparkan, takutnya kalau ada angin kencang. Khawatir akan roboh, terbawa angin. Karena, atap dan tahananya atau semua sekeliling sudut ruang bangunan sudah banyak yang rapuh.

“Apalagi di sama pandemi Covid-19 saat ini, mencari uang susuh. Ya, sedih kang? melihat seorang ibu kerjanya sebagai pemulung lagi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Catat, Sekolah Di Jabar Masih Belajar Daring

Terakhir Dahlan berharap, ada bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur melalui beberapa dinas atau lembaga terkait. Artinya, bisa peduli, untuk membangun rumah milik ibu Esih. Apalagi anaknya perlu pendidikan, jangan sampai putus sekolah.

“Baik itu para donatur, atau dermawan siapa saja. Apalagi saat ini ada program rumah tidak layak huni (Rutilahu),” tandasnya, yang selalu digembor-gemborkan. (Mul)