Pemkot Bandung Mulai Implementasikan Layanan Publik Berbasis IOT

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bekerja sama Bandung Economic Enpowerment Center (BEEC) pada bulan Agustus 2020 mulai mengimplementasikan teknologi IOT (Internet of Things) guna meningkatkan kualitas terhadap berbagai layanan publik di Kota Bandung.

Kesepakatan bersama atau MoU (Memorendum of Understanding) ini resmi ditandatangani kedua belah pihak di Bandung, Rabu (29/07/2020).

BEEC sebagai penggagas akan mengiplementasikan 17 pilot projek IOT di beberapa SKPD di Kota Bandung. Antara lain optimalisasi & harmonisasi fungsi pada Bandung Command Center (BCC) terhadap SKDP, monitoring pengambilan air tanah oleh industri, pengangkutan sampah, monitoring polusi udara, digitalisasi meteran pelanggan PDAM hingga monitoring early warning system untuk banjir dari utara Bandung.

Penerapan IOT ini nantinya akan menghasilkan laporan kepada SKPD terkait yang bersifat realtime, transparan, cepat dan terdokumen dengan baik.

Baca Juga:  Pemerintah Turunkan Harga Rapid Test Antigen, Di Jawa-Bali Jadi Rp99 Ribu

“Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah awal untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Bandung melalui implementasi IOT,” ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial usai kesepakatan bersama kepada pers di Bandung.

Dia mengatakan, rencana ada 17 pilot projek implementasi IOT yang akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk awal akan diterapkan di Diskominfo dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKH). Selanjutkan beberapa SKPD yang berhubungan dengan pilot projek tersebut.

“Mereka akan lebih dulua Memanfaatkan tawaran kerja sama dari BEEC untuk mengimplementasikan platform berbasis IOT tersebut. Kebutuhan dasar IOT ini sasarannya bukan hanya saat Covid-19 saja, tetapi secara reguler, program yang ditawarkan BEEC untuk penyelenggaraan pemerintahan kedepan,” jelasnya.

Baca Juga:  Pelatih Kiper Persib Terbaring di Rumah Sakit, Made: Kami Membutuhkan Coach

Oded mengaku istem informasi yang dimiliki oleh Pemkot Bandung sudah sangat baik tetapi dalam pengoptimalannya perlu peningkatan. Diharapjan dengan teknologi IOT ini, bukan hanya sekedar menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Cerdas saja tetapi betul-betul bisa peningkatan pelayanan publik memasuki era Industri 4.0

Sementara Ketua BEEC, Ujang Koswara mengatakan, keutamaan dari kerja sama ini ada penggunaan IOT. IOT adalah teknologi telekomunikasi dan informasi paling dominan penerapannya di era Industri 4.0, dimana negara-negara di dunia kini juga mulai menerapkannya.

“Konsep utama IOT ini adalah penggabungan 3 teknologi berbeda menjadi satu, yakni teknologi device berupa sensor, teknologi jaringan atau network dan aplikasi digital sebagai interface sebagai penghubung bagi penggunannya,” tukasnya.

Baca Juga:  Ma'ruf Amin Minta Polisi Usut Tuntas Penembakan di Kantor MUI

Pihaknya kata lelaki yang akrab disapa Uko ini, memiliki platform yang mampu menyatukan penggunaan 3 teknologi itu secara bersamaan. Platform tersebut karya anak bangsa dan sudah dipatenkan sehingga bisa digunakan untuk peningkatan layanan publik di Kota Bandung.

Sehingga lanjut dia lagi, dengan IOT seluruh benda-benda fisik yang dipasangi sensor-sensor pintar yang bisa terhubung langsung virtual dan melaporkan kondisinya kepada penggunanya (Pemkot Bandung,red) secara realtime.

“Dalam istilah umum, , nanti melalui penerapan IOT, seluruh benda-benda fisik bisa berkomunikasi langsung kepada pemiliknya. Karena sistem IOT memiliki kemampuan monitoring, analitik, traceability (pelacakan) dan sudah tertanam Artificial Intelligence (kecerdasan buatan),” pungkasnya. (robby)