POP Kemendikbud, Anggota DPD RI: Idealnya Hentikan Dulu Program Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah meminta maaf kepada Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) soal kisruhnya Program Organisasi Penggerak (POP) beberapa waktu lalu.

Sikap Menteri Nadiem tersebut diberikan apresiasi oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Fahira Idris, yang juga mengimbau kepada Mendikbud untuk dihentikan sementara program yang sedang menjadi polemik tersebut.

Baca Juga:  Berkaca (Lagi) pada Riset Mikroplastik atas Produk Aqua

“Untuk itu, agar evaluasi berjalan efektif, program ini idealnya dihentikan dulu untuk sementara,” kata Fahira dalam keterangannya, Kamis (30/7/2020).

Menurutya, ketiga organisasi besar ini bukan hanya keberatasn soal Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation saja, tetapi ada hal lain yang memperkuat keputusan ketiga organisasi itu mundur.

“Saya rasa kisruh POP ini mempunyai hikmah yaitu menjadi jalan bagi Kemendikbud agar program ini benar-benar berjalan baik dan sempurna dan yang paling penting menjadi lompatan untuk kemajuan dunia pendidikan kita,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkab Garut Boleh Beli Mesin Sendiri

Oleh karena itu, ia menganggap Kemendikbud perlu melakukan penyempurnaan semua sisi POP agar tujuan baik dari program ini benar-benar dapat dirasakan rakyat terutama anak-anak Indonesia.

“Karena POP ini sebuah terobosan dan program yang strategis ditambah dengan gelontoran dana yang cukup besar, semua sisi dan tahapan harus sempurna dan tidak boleh ada celah. Untuk menjadi sempurna, perlu mendengar masukan semua pemangku kepentingan pendidikan,” pungkas Fahira.

Baca Juga:  Duta Besar RI:  Rizieq Shihab Ditahan Aparat Keamanan Arab Saudi Gara-gara Bendera ISIS

Untuk diketahui, POP merupakan program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. (Red)