Disparbud Jabar: Gerakan Bisa Untuk Kembalikan Kepercayaan Wisatawan

JABARNEWS | BANDUNG – Gerakan Bersih Indah Sehat dan Aman (BISA) di kalim bisa untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berwisata di Jawa Barat pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Hal itu seiring dikatakan Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan kini pihaknya tengah gencar mengkampanyekan Gerakan Bisa, sebagai bagaian awal upaya pemulihan sektor pariwisata akibat pandemi.

“Hal ini harus bisa diatasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan kelompok masyarakat,” ujar Dedi di Bandung, Jumat (31/7/2020).

Baca Juga:  Aktivis Pemuda Cianjur Ini Ajak Pemilih Pemula Tolak Kampanye Hitam

Kolaborasi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, kata Dedi, bisa dilakukan dengan cara memastikan kawasan destinasi wisata bersih dan aman yang ditunjang fasilitas protokol kesehatan.

Lanjut Dedi, sejalan dengan program Gerakan BISA yang diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pihaknya gencar mengampanyekan Gerakan BISA kepada seluruh pelaku pariwisata di Jabar.

Baca Juga:  Full Online! Ini Jalur dan Jumlah Kuota PPDB SMA di Jabar

Menurut Dedi, Gerakan BISA diselenggarakan di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Di Jabar, Gerakan BISA sudah berjalan di sejumlah wilayah, di antaranya Kota Bandung, Kabupaten Bandung, hingga Kabupaten Tasikmalaya.

Ratusan peserta terlibat, mulai dari relawan, tenaga kerja, dan pelaku pariwisata lainnya dengan sasaran destinasi wisata alam.

“Gerakan ini juga fokus terhadap kesehatan. Bagaimana kesehatan menjadi modal utama dalam strategi pemulihan pariwisata di masa pandemi COVID-19. Ini juga sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga:  Soal Pemilu dan Pilkada 2024, Presiden Jokowi Peringatkan Bawaslu Hati-hati, Ada Apa?

Dedi menambahkan, kedisiplinan dalam implementasi protokol kesehatan tetap harus menjadi perhatian utama. 

Pengelola destinasi wisata harus menyediakan fasilitas, seperti tempat cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh serta protokol jaga jarak pun harus tetap diperhatikan. (Red)