Kapal Pukat Trawl Ancam Penghasilan Nelayan Sergai Saat Pandemi Covid-19

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Nelayan tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai saat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) harus berjibaku cuaca tidak bersahabat, hasil tangkapan terus menurun dan turunkan harga ikan di pasaran.

Salah satunya dialami nelayan tradisional Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara Irul (41) yang telah 20 tahun bekerja sebagai nelayan tradisional.

Baca Juga:  Vaksinasi Lansia di Kabupaten Tasikmalaya Masih Rendah, Para ASN Diminta Lakukan Ini

Irul mengatakan penghasilannya selama pandemi Covid-19 cukup menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan harga ikan sempat anjlok akibat menurunnya minat masyarakat membeli ikan karena faktor ekonomi.

“Harga ikan sempat anjlok karena minimnya pembeli, ini akibat ekonomi masyarakat berkurang selama pandemi Covid-19,” katanya, Sabtu (1/8/2020).

Baca Juga:  Info Penting Bagi Bakal Calon Kepala Daerah dari Mendagri

Selain itu, kondisi cuaca dan perubahan musim yang tidak bersahabat sangat mengganggu nelayan tradisional di laut seperti datangnya hujan, angin dan petir membuat nelayan kesulitan mencari ikan di laut. Jika cuaca tidak bersahabat nelayan tidak melaut, kadang sudah di tengah laut tidak bisa mencari ikan.

Baca Juga:  Ingin Hilangkan Cicak Di Rumah, Coba Cara Ini

Masih kata Irul, maraknya pukat trawl mengambil ikan di zona nelayan tradisional juga berimbas. Dimana pukat trawl selain mengambil seluruh ikan, juga merusak terumbu karang merupakan tempat ikan berkembang biak.

“Adanya kapal pukat trawl juga berdampak pada hasil ikan yang bisa kami dapatkan,” ujarnya. (Ptr)