Keren, Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Wastafel Injak dan Sabun Rumput Laut

JABARNEWS | BANDUNG – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menerjunkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). KKN Tim II Undip dilakukan mulai 5 Juli 2020 sampai dengan 15 Agustus 2020. Akibat Pandemi Covid-19, KKN yang dilaksanakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dilakukan secara mandiri di lokasi domisili masing-masing.

Tahun ini, seluruh dunia sedang mengalami pandemi Covid-19 dengan penyebaran yang sangat cepat melalui tangan yang kotor, bersin, batuk, dan melalui perantara lainnya. Dikarenakan musibah seperti ini belum pernah dirasakan oleh masyarakat diseluruh dunia, khususnya di Indonesia maka dari itu kesadaran masyarakat masih dinilai kurang. Contohnya kurangnya kesadaran akan menjaga kebersihan saat memasuki rumah, kurangnya memperhatikan kebersihan diri setelah dan sebelum beraktivitas serta kurangnya berperilaku hidup sehat.

Adanya kekurangan yang dimiliki, sehingga perlu dilakukannya pencegahan dan antisipasi agar dapat memutus rantai penyebaran dan penularan Covid-19. Hal tersebut perlu diterapkan kepada warga RT 06 RW 04 Komplek Bumi Panyileukan, Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.

Baca Juga:  Jaksa Agung Sebut Kasus Ferdy Sambo Tidak Rumit, Tapi

Adelia Hilma Sugiarto salah satu Mahasiswa Undip Jurusan Ilmu Kelautan menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut yaitu dibuatnya fasilitas cuci tangan yang terdiri dari wastafel injak dan sabun rumput laut agar masyarakat selalu ingat untuk menjaga kebersihan diri saat sedang berada di luar rumah.

Program ini juga dilakukan sebagai penerapan SDGs Goals mengenai good health and well-being (hidup sehat dan sejahtera) dan life below water (Ekosistem Laut) karena pembuatan sabun ini menggunakan bahan alami dari laut.

Keunggulan wastafel injak ini yaitu tidak perlu disentuh atau dioperasikan menggunakan tangan. Warga RT 06 RW 04 tidak perlu menyentuh kran air dan sabun cair secara langsung karena keduanya secara teknis dapat dikendalikan menggunakan kaki dengan cara diinjak.

Baca Juga:  Tito Karnavian Ditunjuk Jadi Menpan RB Ad Interm

“Dengan adanya wastafel injak ini diharapkan warga RT 06 RW 04 selalu ingat mencuci tangan dan mampu meminimalisir kemungkinan penyebaran virus corona” ujar Adelia.

Adelia menuturkan, untuk pembuatan sabun berbahan rumput laut ini mudah untuk dilakukan karena alat dan bahannya pun cukup mudah untuk ditemukan. Kemudian karena sabunnya menggunakan bahan alami dari laut maka dapat disesuaikan dengan jenis kulit yang dimiliki.

Salah satu bahan alami laut di bidang kelautan yang dapat dimanfaatkan dan mudah didapatkan dipasar adalah rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii. Rumput laut jenis ini adalah salah satu jenis rumput laut dari kelas Rhodophyceae (ganggang merah) dan merupakan salah satu carragenophytes, yaitu rumput laut penghasil karagenan.

Baca Juga:  Meski Belum Ada Temuan Warga Dihimbau Ikut Imunisasi Measless Rubbela

Pembuatan sabun cair rumput laut ini kemudian disosialisasikan kepada warga RT 06 RW 04. Tujuannya yaitu agar warga di sini dapat mengetahui secara langsung mengenai pembuatan sabun cair berbahan rumput laut yang nantinya dapat dipraktikan sendiri di rumah masing-masing. Lalu, tujuan lainnya adalah agar warga mendapatkan atau menambah informasi mengenai bahan alami laut yaitu mengenai rumput laut Kappaphycus alvarezii.

“Harapannya program pembuatan fasilitas cuci tangan yang terdiri dari wastafel injak dan sabun rumput laut ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat RT 06 RW 04 untuk selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri guna memutus rantai penyebaran dan penularan Covid-19,” kata Ketua RT setempat, Sarip Hidayatullah. (Red)