Di Tengah Pandemi Covid-19, Mahasiswa Undip Turun ke Masyarakat

JABARNEWS | BEKASI – Di tengah pandemi COVID-19, Universitas Diponegoro (Undip) mengambil langkah alternatif dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam pelaksanaan KKN Tim II Tahun 2020 ini mahasiswa dipulangkan ke kampung masing-masing dan mengabdi secara mandiri yang dilaksanakan sejak 5 Juli 2020 hingga 15 Agustus 2020.

KKN TIM II Tahun 2020 mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Setiap mahasiswa diamanahkan untuk menjadi solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi di wilayahnya masing-masing. Salah satunya Anisha Zerlinda Syah, mahasiswi KKN Tim II Undip yang sedang menjalankan KKN di wilayah Kota Bekasi khususnya Kecamatan Jatiasih.

“Sebelumnya saya telah melakukan observasi lapangan, berdasarkan hasil observasi tersebut banyak warga yang belum mengetahui perkembangan kasus COVID-19 di tingkat kecamatan, kota, provinsi, maupun nasional dan banyak warga yang memiliki usaha kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sekedar mendapatkan penghasilan tambahan,” kata Anisha melalui keterangan tertulisnya kepada redaksi, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga:  Paslon PASTI Kebut Sisa Waktu Kampanye

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ujar Anisha, ada dua program KKN yang diangkat, yaitu ‘Pelatihan Analisis Produksi Optimal kepada Pelaku Usaha Kecil Guna Mewujudkan Tujuan Global SDGs dalam Penghapusan Kemiskinan’ untuk para pelaku usaha dan sosialisasi secara door to door mengenai ‘Perhitungan Proyeksi Kasus COVID-19 Bulan Agustus – September 2020’ serta bentuk pencegahannya.

“Program KKN yang dilaksanakannya tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada, maka dari itu bentuk pelaksanaannya hanya melalui webinar dan sosialisasi door to door,” ujarnya.

Anisha selaku mahasiswa dari Fakultas Sains dan Matematika khususnya jurusan Matematika, telah melakukan pengamatan dan perhitungan terhadap kasus COVID-19 di tingkat Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, maupun Nasional.

Hingga minggu ke-4 bulan Juli jumlah kasus Covid-19 di tingkat Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, hingga Nasional masih terus bertambah. Berdasarkan data yang dirilis oleh https://corona.bekasikota.go.id/ dan https://pikobar.jabarprov.go.id/ per 31 Juli 2020, tercatat 34 kasus di Kecamatan Jatiasih, 560 di Bekasi, 6.532 di Jawa Barat dan 108.376 di tingkat Nasional.

Baca Juga:  BMKG Minta Waspadai Daerah Zona Gempa Potensial, Berikut Daftarnya

Anisha menggunakan perhitungan Matematika dengan metode Double Moving Average untuk memprediksi kasus covid-19. Secara garis besar, kasus covid-19 di tingkat Nasional diprediksi akan berada di kisaran angka 164.740-188.859 pada 2 minggu terakhir bulan September 2020. Maka dari itu, Anisha mengajak warga untuk tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan.

“Selain itu, jika memungkinkan untuk melakukan Tes Swab/PCR guna menekan angka Positive Rate,” katanya.

Seperti diketahui, pandemi ini juga sangat berdampak terhadap sektor perekonomian khususnya para pelaku usaha kecil. Para pelaku usaha kecil sebaiknya memiliki kebijakan untuk menentukan jumlah produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal dan terus mendata penjualan atau transaksi.

Baca Juga:  Kabupaten Cirebon Catat 672 Orang Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Hal tersebut juga bertujuan untuk menghindari kekurangan jumlah barang produksi atau kelebihan jumlah produksi sehingga menimbulkan pemborosan atau menimbulakan persediaan yang menumpuk. Permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) yang membutuhkan data historis penjualan.

“Apabila sebuah usaha dapat memproduksi barang persediaan dengan optimal maka jumlah biaya persediaan pun dapat diminimumkan sehingga keuntungan yang lebih besar dapat digunakan untuk mengembangkan usaha,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT 008, RW 010, Zainul Arifin menyambut baik apa yang dilakukan Anisha. Program KKN Mandiri ini harapannya dapat membantu warga untuk tetap bertahan dalam menjalankan usaha nya di tengah pandemi ini.

“Ini juga berguna untuk meningkatkan kepedulian warga sekitar yang mayoritas lansia dalam memantau perkembangan kasus COVID-19 dan tetapi mematuhi protokol kesehatan,” ucap Zainul. (Red)