Penelitian Sebut Konsumsi Jamu Tradisional Meningkat Selama Pandemi

JABARNEWS | BANDUNG – Selama pandemi Covid-19, sebanyak 63,82 persen masyarakat Indonesia rutin mengkonsumsi jamu tradisional untuk menjaga kesehatan. Hal tersebut sebagai upaya untuk mencegah tertularnya virus Covid-19.

Dalam sebuah publikasi ilmiah berjudul “Enhancing immunity in viral infections, with special emphasis on COVID-19,” disebutkan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat akibat pandemic Covid-19.

Peneliti dan Dosen Program Studi Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Erwin Panigoro mengatakan bahwa salah satu faktor bagi konsumen yang menumbuhkan keinginan untuk membeli jamu sebanyak 64,32 persen dan rutin mengkonsumsi jamu 63,82 persen.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di Karawang dan Depok

Ditambah lagi, hampir sebagian besar konsumen yang telah mengkonsumsi jamu di masa pandemi ini, mengaku merasa senang dan puas mengkonsumsi jamu.

“Bahkan, jamu dianggap sebagai sebuah kebutuhan di tengah adaptasi kebiasaan baru saat ini,” kata Erwin dalam keterangan yang diterima, Rabu (5/8/2020).

Dia menjelaskan, bersamaan dengan meningkatnya upaya menjaga kesehatan, masyarakat menilai jamu sebagai salah satu produk yang lekat dengan produk alami dan dikonsumsi demi menjaga kesehatan. Seperti varian beras kencur, kunyit asem, dan jahe, menjadi produk jamu favorit di mata konsumen.

Baca Juga:  Sekolah di Purwakarta Ini Terapkan Pembelajaran ala Finlandia

“Jamu mulai menjadi salah satu asupan favorit saat ini dengan harapan jamu dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit,” jelasnya.

Dalam penelitian yang ditemukannya, bahwa konsumen sangat menggemari jamu olahan tradisional, dimana jamu gendong sebagai pilihan yang disukai ketika membeli Jamu. Selain itu jenis sajian jamu cold-press juga menempati olahan terfavorit. Sementara itu, persepsi yang melekat terhadap jamu adalah citra tradisional-nya dan seringkali juga dianggap sebagai obat.

Baca Juga:  Nekat Jadi Penadah Hasil Curian, IRT Asal Bandung Diamankan Polres Cirebon Kota

“Jamu juga dianggap sebagai minuman tradisional yang terbuat dari bahan alami yang kebanyakan diproses secara tradisional atau handmade,” ungkapnya.

Bahan alami, ucap Erwin, menjadi bahan dasar dan utama jamu yang diyakini membawa khasiat yang menyehatkan tubuh dan menyegarkan badan. Selain itu, kandungan alami pada jamu diketahui menjadi pilihan bagi masyarakat ekonomi rendah-menengah sebagai obat alternatif dari obat-obatan modern.

“Hal inilah yang menjadi alasan mengapa konsumen terbiasa mengkonsumsi jamu saat sedang sakit atau badan terasa kurang fit,” tutupnya. (Rnu)