JABARNEWS | BEKASI – Pandemi COVID-19 melanda hampir di seluruh Negara termasuk Indonesia. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan sikap dan kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia terhadap kondisi saat ini.
Namun, kenyataannya di lapangan hanya sedikit masyarakat yang mematuhi kebijakan tersebut. Virus COVID-19 masih dianggap remeh oleh masyarakat Indonesia.
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menerjunkan mahasiswanya untuk membantu masyarakat dalam menyikapi kondisi pandemi. Tim II KKN Universitas Diponegoro periode 2019/2020 diterjunkan pada tanggal 5 Juli-15 Agustus 2020 dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.
Berbeda dari pelaksanaan pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan KKN dilakukan di daerah tinggal masing-masing mahasiswa.
Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro, Teuku Reyhan Naufal membuat alat sederhana untuk menekan angka penyebaran virus COVID-19. Foot Operated Sanitizer Stand merupakan alat yang dibuat dengan mekanisme injak untuk menjaga kebersihan tangan tanpa perlu menyentuh nya.
Alat ini ditempatkan di beberapa titik lingkungan RT017 RW 02 Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat.
“Adanya alat ini diharapkan mampu menjadi solusi yang mudah dan murah untuk mengingatkan kepada masyarakat akan penting nya selalu menjaga kebersihan tangan,” ujar Reyhan, Rabu (5/8/2020).
Secara garis besar, pembuatan Foot Operated Sanitizer Stand hanya membutuhkan pipa PVC, pipa listrik, konektor pipa dan lem.
Apa yang dilakukan mahasiswa Undip tersebut diapresiasi Ketua RT 017, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Bekasi, karena dapat membantu satgas COVID-19 yang dibentuk Pemerintah Daerah di lingkup RT maupun RW untuk menekan laju persebaran virus COVID-19 di Indonesia khusus nya Kota Bekasi.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN Undip, Ir. Kustopo Budiraharjo, MP menambahkan, kegiatan KKN difokuskan terhadap solusi yang dipecahkan mahasiswa dan manfaat yang diberikan untuk masyarakat khususnya di masa pandemi COVID-19.
“Harapannya, produk maupun alat yang diciptakan oleh mahasiswa dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan,” kata Kustopo. (Red)
