Ini Pengaruh Suhu Ruangan Terhadap Konsentrasi Kerja

JABARNEWS | BANDUNG – Disadari atau tidak, suhu ruangan sangatlah berpengaruh pada konsentrasi kerja, jika ruangan tempat kerja terasa pengap atau panas, sudah bisa dipastikan konsentrasi dalam bekerja akan terganggu karena disibukan dengan mengkipas-kipas, mengelap keringat, dan lainnya.

Bahkan, situasi seperti ini akan mempengaruhi terhadap kesehatan. Jika seseorang keseringan mangalami hal tersebut kemungkinan besarnya akan mengalami penyakit seperti; Heat Rash, Heat Syncope, Heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke hingga Multiorgan-dysfunction Syndrome Continuum.

Beberapa waktu lalu, seorang asisten profesor emergency medicine di Mayo Clinic mengatakan, kesakitan akan banyak dirasakan oleh sesorang yang merasa sulit untuk beradaptasi dengan suhu ruangan tempat kerjanya.

“Jika tubuh tidak bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang meningkat tajam pada tahun ini, maka bisa membuat sebagian dari kita merasa sakit,” Dr david Claypool, MD, seperti dikutip dari HuffingtonPost.

Baca Juga:  Kapan Sekolah Dibuka Lagi? Ini Kata Menko PMK

Hal tersebut telah di buktikan oleh seorang peneliti psikologi iklim di Glasgow Caledonian University, Harriet Ingle, mengatakan kodisis ruangan yang panas bukan hanya mempengaruhi kesehatannya tetapi juga akan mempengaruhi kondisi mental.

“Demikian pula, mereka yang menderita demensia atau penyakit mental serius yang membatasi kemampuan merawat diri karena mungkin sulit menyesuaikan perilakunya untuk melindungi diri dari panas,” dalam catatan Ingle.

Kenaikan suhu mampu meningkatkan kadar hormon stres kartisol yang berpotensi meningkatkan adrenalin dan testosteron. Ketika hormon tersebut meningkat, seseorang akan cenderung agresif, kasar, dan mengalami lonjakan hasrat.

Jika memiliki alergi terhadap suhu dingin, mungkin ini bisa tambah mengganggu dengan munculnya bentol-bentol dan timbul rasa gatal. Karea alergi tersebut kita pasti disibukan dengan menggaruk bagian yang terasa gatal. Sama halnya dengan panas, konsentrasi belajar kita akan terganggu karena otak kita disibukan dengan mencari solusi agar tidak kepanasan.

Baca Juga:  Mau Ikut Lomba Bikin Website dengan Aksara Sunda? Baca Ini Dulu

Untuk mengatasi hal tersebut, berikut merupakan beberapa cara untuk mengantisipasinya:

1. Tentukan suhu ruangan yang nyaman – Tentukan suhu yang nyaman untuk ditempati, suhu ruangan yang normal berada di kisaran 20 sampai 25 derajat celcius. Disarankan jangan kurang ataupun lebih dari 20 derajat. Karena jika suhu berada di bawah 20 itu terlalu dingin, begitupun sebaliknya.

2. Kurangi gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi – Jika kepanasan, ada baiknya jangan mengkipas-kipas atau gerakan lainnya. Selain mengganggu konsentrasi bekerja, semua gerakan itu justru akan semakin menambah gerah atau panas.

3. Cari cara yang lain – Cara ini berlaku jika kondisi bekerja sedang di luar ruangan, jika mulai kepanasan mungkin bisa keluar dan duduk di teras atau balkon untuk mendapat udara yang sejuk dan alami. Begitupun sebaliknya, jika kedinginan, langsung saja matikan AC di ruangan dan buka jendela agar angin masuk ke ruangan dan tidak membuat kepanasan.

Baca Juga:  Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Muhammadiyah Ngamuk: Mereka Harus Tahu! Indonesia Punya Pancasila

4. Gunakan alat pemantau suhu – Cara yang terakhir bisa menggunakan alat pemantau suhu pada ruang kerja, gunanya jika ruangan mengalami penurunan atau kenaikan suhu dapat diantisipasi segera dengan cara lainnya. Contoh alat pemantau suhu adalah Data Logger.

Itulah penjelasan mengenai pengaruh suhu ruangan terhadap konsentrasi bekerja, semoga ini bermanfaat dan bisa diterapkan untuk kedepannya nantinya. Semoga sehat selalu agar terus bisa melakukan aktivitas sehari-hari. (Red)