Biofarma Harus Siapkan 320 Juta Dosis Vaksin Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir memastikan bahwa produksi vaksin Covid-19 akan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.

“Jadi fokus utamanya, masyarakat Indonesia dulu,” kata Honesti di Gedung Eyckman RSP Unpad, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Dari perhitungan sementara, terang dia, untuk tahun depan akan ada 160 juta orang dari populasi di Indonesia yang harus divaksinasi.

“Satu orang itu dua dosis. Artinya, kami harus menyiapkan vaksin 320 juta dosis,” ujar Honesti.

Baca Juga:  Di Jawa Barat, Ada 37.119 UMKM Terdampak Pandemi Covid-19

Setelah seluruh orang Indonesia dikasih vaksin, kalau ada kelebihan kapasitas maka vaksin yang diproduksi oleh Biofarma akan diekspor.

Menurut dia, saat ini, Biofarma memiliki kapasitas produksi 100 juta dosis per tahun, dengan menggunakan fasilitas di Gedung 21.

Pada Desember nanti, Biofarma direncanakan akan memiliki kapasitas produksi tambahan menjadi 250 juta dosis per tahun, dengan dioperasikannya kembali Gedung 43.

“Nah yang lagi dilihat presiden itu gedung baru, itu 150 juta dosis per tahun, akan selesai Desember. Artinya, Desember ini secara kapasitas kami sudah siap 250 juta dosis,” tuturnya.

Baca Juga:  Ketahanan Ekonomi Terpukul Pandemi, DPM-Desa Jabar Optimalkan BLT dan PKTD

Honesti berharap, proses uji klinis bisa selesai dengan hasil yang memuaskan. Apabila sudah efektif, maka Biofarma pun akan memproduksi vaksin Covid-19 secara besar-besaran.

“Nanti Januari uji klinisnya selesai, efektivitas, langsung kami registrasikan ke BPOM. Hasilnya keluar, kami baru mulai produksi besar-besaran, atau targetnya tadi, yang 320 juta itu. Tapi tergantung kesiapan bahan bakunya juga,” katanya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny Kusumuastuti Lukito mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi uji klinis hingga selesai. BPOM bakal menjamin aspek keamanan mutu dan efikasinya.

Baca Juga:  Polisi Bongkar Perdagangan Orang Berkedok Kawin Kontrak

“Kami segera bisa berproses evaluasi hasilnya, tapi tidak tiba-tiba. Sekitar Januari itu juga sudah bisa kami keluarkan izin untuk peredaran dalam kondisi pandemi,” kata Penny.

Dia berkeyakinan, Fakultas Kedokteran Unpad telah memiliki pengalaman dalam melakukan riset. “Dan Biofarma sudah terkemuka di dunia, bukan hanya di Indonesia,” ujarnya. (Red)