Ridwan Kamil Akui Jabar Lemah dalam Tes PCR

JABARNEWS | BANDUNG – Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kota Bandung menjadi kesempatan bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berkeluh kesah soal penanganan pandemi Covid-19. Kepada Jokowi, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Jabar lemah dalam melakukan pengetesan uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dia menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi Gugus Tugas Jabar bersama rombongan presiden di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

“Kelemahan kami hanya di testing PCR. Walaupun sudah terbanyak se-Indonesia, di luar DKI Jakarta, tetap (untuk) mengejar rasio 50 juta (penduduk) kami keteteran,” ucap Ridwan Kamil kepada Jokowi.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil menyampaikan dua usulan agar rasio pengetesan PCR di Jabar bisa ditingkatkan. Apalagi, Jabar memiliki penduduk yang terbanyak di Indonesia. Usulan pertama ialah membuka opsi kerja sama dengan pihak swasta, baik dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) maupun peralatan. Dengan keterbatasan kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar, Ridwan Kamil mengusulkan untuk menggunakan layanan pay per service PCR dari swasta.

Baca Juga:  Hari Ini Ridwan Kamil Bakal Rilis Besaran UMK Untuk Tahun 2021

“Kami bisa menaikkan statistik (tes) dengan kerja sama swasta. Kami hanya bayar satu orang per berapa rupiah, dititipkan ke lembaga ini,” katanya.

Dalam hitungan minggu, menurut dia, kapasitas pengetesan bisa meningkat. Oleh karena itu, inovasi pay per service (dari) swasta kalau boleh dijadikan kebijakan. Usulan kedua, terang Ridwan Kamil, yakni memperbanyak pengadaan kit PCR portabel. Inovasi koper PCR yang mudah dibawa ke pelosok itu sudah dibagikan di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:  Gema Pasundan Kritisi Pernyataan Ridwan Kamil Terkait Penerima Bansos

“Kalau Bapak (Presiden) berkenan, inovasi Jawa Barat ini juga menjadi sebuah terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan tidak hanya berkumpul di daerah kota,” ucapnya.

Merujuk data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), terdapat 180.731 tes berdasarkan pengujian metode PCR yang dilakukan di Jabar hingga Selasa (11/8/2020) pukul 18:00 WIB. Selain mengusulkan dua solusi untuk meningkatkan rasio pengetesan PCR di Jabar, Ridwan Kamil juga melaporkan kesiapan Jabar dalam memproduksi alat-alat kesehatan. Termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga:  Pemkab Cianjur Anggarkan Proyek Trotoar Rp.13 Miliar

“Jabar ini satu-satunya provinsi yang bisa memproduksi semua alat perang melawan Covid-19. Alat pelindung diri (APD) berlimpah, masker bedah sudah ekspor,” katanya.

Selain itu, ventilator PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad juga sudah dibagikan ke rumah sakit. Rapid test versi Unpad juga sudah dirilis, lalu PCR portabel, dan sekarang proses pembuatan vaksin oleh Biofarma yang kebetulan di Bandung.

“Kami punya tekad pasca-Covid-19, kami ingin menjadi center of excellence dari sisi health care industry. Karena ternyata kalau dipaksa, PT Pindad dan PT DI bisa produksi alat kesehatan,” katanya. (Red)