Hari Remaja Internasional, Begini Pesan Ketua KNPI Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Setiap tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Remaja Internasional. Tak hanya ayah atau ibu yang memiliki hari peringatan di setiap tahunnya, anak-anak muda juga memiliki hari peringatan yang jatuh tepat hari ini Rabu (12/8/2020) untuk merayakan hal-hal yang berkaitan dengan remaja.

DikEtahui, Hari Remaja Internasional pertama kali ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1998. Perayaannya yang pertama kali baru terselenggara pada 12 Agustus 2000.

“Di Hari Remaja Internasional tahun ini yang bertema Keterlibatan Remaja untuk Aksi Global. Seperti yang kita ketahui saat ini Pandemi Covid-19 sedang melanda dunia. Pandemi Covid-19 ini juga menyadarkan kita semua, bahwa kita harus kreatif dan kerja keras,” ungkap Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna.

Baca Juga:  Puluhan Santri GP2Q Cianjur Diwisuda, Ini Pesan Herman Suherman

Menurutnya, citra anak muda yang well-educated, well-informed, berpikir masa depan, dan berpikir positif memberikan optimisme bahwa masa depan dunia di tangan anak muda.

“Kembali ke akar tradisi kita, remaja untuk jangan malu menggeluti profesi-profesi yang basisnya tradisi, seperti menjadi petani misalnya, , menjadi nelayan misalnya, atau kembali berkebun,” ucap Asep.

Baca Juga:  Koalisi Demokrat-Golkar Di Pilkada 2020

Dengan profesi-profesi itu, Sambung Ia, bangsa ini kuat dan terhindar dari resesi yang parah sebagai akibat pandemi global covid 19.

“Dengan kata lain, remaja kita alam pikirnya boleh melangit, tapi pijakannya harus tetap di bumi,” ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut Asep, bahwa Hari Remaja Internasional ini menjadi penting karena peran remaja makin hari makin diperlukan. Sebab, peradaban modern ditentukan pengetahuan dan informasi.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Hibahkan Tanah Untuk Kementan & Saung Kadeudeuh

Pengetahuan dan informasi merupakan bidang yang identik dengan dunia anak muda.

“Pengetahuan yang menerabas batas sumber pengetahuan hanya mungkin dilakukan dengan cara mengintegrasikannya dengan teknologi informasi,” imbuhnya.

Integrasi pengetahuan dan informasi telah menghasilkan revolusi teknologi informasi, dan sejarah membuktikan bahwa anak-anak muda di usia belia berada di balik revolusi itu.

“Kemajuan teknologi mempersatukan individu di seluruh belahan dunia, menjadi modal penting membangun perdamaian dunia,” pungkasnya. (Gin)