Dilanda Kekeringan, Warga Ini Terpaksa Gunakan Air Sungai yang Keruh

JABARNEWS | BEKASI – Kekeringan melanda ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Bencana rutin yang kerap terjadi di musim kemarau ini, mengharuskan sebagian warga harus bersusah payah medapatkan air meskipun harus menempuh jarak yang jauh dan airnya pun keruh.

Hal tersebut dialami salah seorang warga, Isan (30) harus berkendara sejauh dua kilometer demi mendapatkan air keruh, akibat sudah sebulan ini mengalami kekeringan, ia harus mengambil air ke Sungai Cicadas.

Baca Juga:  Tangani Bencana di Tiga Kecamatan Cianjur, BPBD: Sudah Tuntas

“Ya gimana lagi ini air susah. Pompa juga kering, jadi ya udah di sini aernya, Ada 15 jerigen yang sama ambil dari sini. Buat nyuci sama mandi,” ujar Isan dilansir dari PR, Rabu (12/08/2020).

Dikertahui kondisi Sungai Cicadas ini sebenarnya tidak layak dikonsumsi. Airnya keruh meski tidak berbau. Namun, hanya di sungai ini warga bisa mendapatkan air untuk mandi dan cuci pakaian.

Baca Juga:  Akses Rokok Bagi Anak Sangat Mudah, Ini Usulan Menarik Mensos

“Kalau minum ya beli galon isi ulang, engga berani pakai air ini,” ucap dia.

Hal serupa diungkapkan Ade (37), warga lainnya. Menurut dia, kesulitan air bersih sebenarnya sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Dia pun terpaksa mengambil air di Sungai Cihoe yang kondisi airnya tidak beda jauh dengan Sungai Cicadas.

“Sama aja kayak di Cicadas. Cuma kalau ngandelin sumur juga percuma, jet pump juga enggak ada airnya. Ya wayahnya kalau buat mandi sama cuci piring pakai yang ada aja,” ucap dia.

Baca Juga:  Kapolres Cimahi Akan Tutup Objek Wisata yang Abaikan Protokol Kesehatan

Camat Cibarusah, Muhammad Kurnaefi mengaku daerahnya dilanda kekeringan. Tercatat ada tiga desa yang dilanda kekeringan yakni Sirnajati, Ridomanah dan Ridogalih.

“Memang saat ini ada tiga desa yang kekeringan. Kami sudah melaporkan ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk ditindaklanjuti,” ucap dia. (Red)