Ridwan Kamil Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Begini Penilaian Pengamat

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) menilai keikutsertaan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi relawan uji klinis vaksin virus Corona (Covid-19) buatan Sinovac, China tak seharusnya dipaksakan karena beresiko pada kondisi kesehatan. Disisi lain, hal tersebut dapat meningkatkan reputasi pejabat publik.

Baca Juga:  Gema Pasundan Kritisi Pernyataan Ridwan Kamil Terkait Penerima Bansos

“Memang dilematis, gubernur sebagai pejabat publik tak seharusnya memaksa menjadi relawan uji klinis, karena menanggung beban resiko kesehatan,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah saat dihubungi jabarnews.com, Jumat (14/8/2020).

“Tetapi dari sisi politis ini menguntungkan, karena bisa meningkatkan reputasi pejabat publik yang menjadi keteladanan,” tambahnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Curhat Kebutuhan APD kepada Menko PMK

Dia menyebut, Keikutsertaan pejabat publik dalam uji klinis vaksin Covid-19 cukup apresiatif, karena pejabat publik akan dijadikan tauladan oleh masyarkat.

“Meskipun beresiko kesehatan, tapi paling tidak ini menandai kesungguhan dalam mengupayakan penanganan pandemic,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak sesuai harapan, tidak ada yang bisa disalahkan karena hal itu merupakan resiko terbesar relawan.

Baca Juga:  Panglima Santri Urung Gerudug MKD RI, Arteria Dahlan Sudah Minta Maaf ke Warga Jabar

“Kita tidak berharap ada resiko buruk, tetapi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, maka tidak ada yang bisa disalahkan karena bersifat sukarelawan,” tutupnya. (Rnu)