Hujan Es di Musim Kemarau, Ini Kata BMKG

JABARNEWS | CIMAHI – Wilayah Bandung Raya selama tiga hari terakhir ini diguyur hujan deras berserta angin kencang dalam waktu singkat. Bahkan, di Kota Cimahi sempat muncul fenomena hujan es.

Hujan di sejumlah wilayah Bandung Raya itu terjadi pada siang hari dan sore hari, tetapi cuaca mulai mendung sejak pagi hari. Sementara pada malam hari angin berhembus kencang.

Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi (Datin) BMKG Kelas I Bogor Hadi Saputra, kondisi cuaca tersebut dipicu oleh pertemuan angin atau daerah konvergen yang kebetulan berada di atas Jawa Barat.

Baca Juga:  Ditinggal Salat Idul Adha, Rumah Tukang Cilok di Ciamis Ludes Dilalap Si Jago Merah

“Makanya, awan-awan konvektif tumbuh di atasnya yang menyebabkan hujan lebat dalam waktu singkat disertai angin kencang dan bisa terjadi hujan es,” kata Hadi kepada wartawan, Jumat (14/8/2020).

Kondisi hujan disertai angin kencang bahkan potensi hujan es tersebut, terang dia, diprediksi masih bakal terjadi dalam dua hari ke depan. “Jadi diharapkan untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas,” ujarnya.

Menurut Hadi, saat ini wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau. Akan tetapi, hujan yang terjadi pada musim kemarau merupakan kondisi yang normal, mengingat tahun ini sifat cuaca sebagian besar normal.

Baca Juga:  Satgas Jadikan Dua Provinsi Ini Untuk Acuan Penangan Covid-19, Mana Saja?

“Sudah masuk kemarau, kira-kira sampai Oktober. Hujan di musim kemarau itu normal, beda dengan pada 2019 yang dibawah normal,” katanya.

Jadi, tekan dia, musim kemarau bukan berarti tidak akan ada hujan. “Hujan tetap ada, tetapi kering yang jadi dominan,” kata Hadi.

Pada Rabu (12/8/2020) sore, sejumlah pohon dan billboard di beberapa titik di Kota Cimahi tumbang diterpa oleh hujan deras dan angin kencang. Hujan es juga sempat muncul di beberapa daerah.

Baca Juga:  Ada Kabar Penting Untuk Fashionista di Tengah Pandemi, Apa Saja?

Kabid Damkar Kota Cimahi Uus Supriyadi mengatakan, pada Rabu itu sedikitnya ada sembilan laporan kejadian pohon tumbang.

“Kalau billboard tumbang hanya satu, sisanya pohon. Kejadiannya murni karena faktor alam, jadi hujan dan angin kencang,” kata Uus.

Semua kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Penanganan pun berlangsung dengan cepat, sebab tidak ada lokasi yang sulit dijangkau.

“Korban jiwa nihil, semua mudah diakses karena rata-rata di pinggir jalan. Tidak ada yang menimpa rumah juga, hanya ada satu mobil itu juga rusak ringan,” katanya. (Red)