Sekolah Jarak Jauh Punya Kendala Internet, Penggunaan Radio Dikaji

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Jaringan internet yang jelek di sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat kerap kali menjadi kendala dalam pelaksanaan sekolah jarak jauh atau sekolah secara daring.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pendidikan Bandung Barat berencana akan membuat radio dengan frekuensi rendah di setiap SMP. Komunitas radio amatir akan digandeng untuk bekerja sama.

Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat Asep Dendih mengatakan, pihaknya tengah mengkaji pembuatan radio di setiap SMP. Selain untuk mengatasi persoalan jaringan internet, radio juga dianggap lebih hemat.

Baca Juga:  Tips Agar Kulit Tetap Awet Muda Dengan Perawatan Di Pagi Dan Malam Hari

“Jauh lebih hemat karena siswa tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet. Siswa tinggal menyetel radio, mendengarkan arahan yang disampaikan guru,” kata Asep, Jumat (14/8/2020).

Dia menjelaskan, saat ini Dinas Pendidikan masih menunggu arahan dari Gugus Tugas terkait penerapan metode pembelajaran tatap muka. Akan tetapi, sejauh ini masih belum ada sinyal buat pelaksanaannya.

Baca Juga:  Hore.. Korban Puting Beliung Sergai Dapat Bantuan Bahan Material

“Sampai sekarang belum ada sinyal untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah. Kami pun tetap memperhatikan berbagai pertimbangan, sebelum kebijakan itu dilakukan,” tuturnya.

Asep menekankan, Dinas Pendidikan Bandung Barat masih berpegang pada rekomendasi Surat Keputusam Beraama (SKB) Empat Menteri tentang penyelenggaraan pendidikan di tengah pandemi Covid -19.

“Bahkan, pembelajaran tatap muka harus ada izin dari orangtua siswa. Pihak sekolah, orangtua dan komite harus membuat MoU sebagai bentuk persetujuan. Jika orangtua menolak, otomatis tidak dapat dilaksanakan,” katanya.

Baca Juga:  Begini Cara SMKN 2 Purwakarta Bina Mental Siswanya

Selama masa pandemi Covid-19, imbuh dia, pembelajaran tidak hanya dengan metode daring, tetapi juga dengan metode luring atau luar jaringan. Materi luring dilakukan dengan beberapa cara.

Di antaranya dengan meminta bantuan guru yang rumahnya dekat dengan siswa. Bisa juga dengan cara orangtua siswa mengambil tugas ke sekolah. (Red)