Ditengah Covid-19, Ridwan Kamil Wujudkan Digital West Java di Sektor Pertanian

JABARNEWS | BANDUNG – Industri pangan atau pertanian dianggap tidak terlalau signifikan terdampak oleh Covid-19, bahkan selebihnya lagi sektor pertanian ini dianggap berpotensi untuk menyokong perekonomian yang tengah mengalami penurunan pasca terjadinya Covid-19.

Khususnya di Jawa Barat, generasi Milenial dan Generasi Z mendapatkan dorongan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk memanfaatkan potensi di desa dalam upaya pengembangan ekonomi.

“Dari catatan kami, industri pangan pertanian terkoreksinya sangat kecil dibanding jasa manufaktur. Jadi, pertanian menjadi sebuah keyakinan baru bahwa jika kita bisa swasembada, hal itu bisa menjadi peluang luar biasa bagi kaum milenial atau Generasi Z,” ucap Emil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (15/8/2020).

Baca Juga:  Deklarasikan Hari Pencak Silat, Ridwan Kamil Dianugerahkan Sebagai Pendekar Jabar

Beranjak dari sana, Ridwan Kamil mengajak kepada kaum Milenial dan Generasi Z untuk mengembangkan dan memanfaatkan industri pertanian dengan dukungan teknologi digital atau berbasis 4.0 akan menjadi ekonomi masa depan Jawa Barat.

“Maka kampanye saya sekarang adalah ‘Mari kita tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia’. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia ini hanya bisa dilakukan kalau kita melakukan 4.0 atau digitalisasi,” lanjutnya.

Baca Juga:  KPK Perpanjang Masa Penahanan Iwa Selama 40 Hari

Dalam upaya pencapaian “Digital West Java” di semua sektor pemerintahan, Ridwan Kamil mendorong UMKM dan pertanian ke arah digital.

“Kami akan mentransformasikan seluruh mindset Jawa Barat ini ke digital. Dari level yang paling primitif men-scan dokumen sampai ke level yang paling canggih melakukan Internet of Things itu sudah dilakukan di Jawa Barat,” ungkapnya.

Secara umum, digitalisasi masuk dalam salah satu peluang Jabar untuk membangkitkan ekonomi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Emil menjelaskan, terdapat tujuh sektor yang bisa menjadi peluang Jabar tersebut.

Baca Juga:  SPSI Jabar Minta Ridwan Kamil Revisi SK UMK Cianjur

Pertama, menarik investasi dunia usaha yang akan bergeser dari China. Kedua, swasembada produk-produk kesehatan. Ketiga, medical tourism sebagai upaya mewujudkan Jabar menjadi pusat kesehatan terbaik di Indonesia. Keempat, hijrah 100 persen kepada automasi atau teknologi.

Kelima, inovasi digital. Keenam, inovasi untuk mendukung pelestarian lingkungan, salah satunya dengan membangun pabrik yang bisa mengubah plastik menjadi solar. Dan ketujuh, local tourism atau investasi dengan memanfaatkan sektor pariwisata lokal. (Red)