IKEA Kota Baru Parahyangan Mesti Serap Tenaga Kerja Lokal

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pembangunan toko IKEA di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal. Toko ritel asal Swadia itu ditargetkan beroperasi pada 2021.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, saat beroperasi nanti IKEA mesti menyerap tenaga lokal. Khususnya warga Desa Kertajaya, Cipeundeuy dan Cimerang, yang berada di sekitar lokasi toko IKEA.

“Iya, yang diprioritaskan warga setempat sesuai keahliannya, enggak akan keluar dulu. Kalau enggak ada (yang sesuai spesifikasi), cari di luar,” kata Aa Umbara di Lembang, Rabu (19/8/2020).

Baca Juga:  Hari Pertama Bekerja Saat PSBB Transisi, Antrian Penumpang KRL Mengular

Selain pekerja lokal, dia memastikan, para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Bandung Barat juga akan mendapat ruang usaha di toko IKEA, ketika nanti sudah beroperasi.

Pada kesempatan tersebut, Aa Umbara menerima paket bantuan kebutuhan pokok dari IKEA secara simbolis. Paket itu selanjutnya akan diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga:  Sungai Cimanuk Meluap Sebabkan 4 Kecamatan di Garut Banjir

“Ada 500 paket sembako yang disalurkan untuk orang yang membutuhkan. Mudah-mudahan bermanfaat, di tengah pandemi yang masih berjalan ini,” tutur Aa Umbara.

Menurut dia, pandemi Covid-19 berdampak pada penambahan warga miskin di Bandung Barat. Bantuan paket sembako nanti akan disalurkan kepada mereka, melalui aparat kecamatan dan desa.

Store Manager IKEA Diva Yohana menambahkan, sejauh ini proses pembangunan berjalan lancar meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Pembangunan dilakukan dengan menekankan protokol kesehatan dan keselamatan kerja.

Baca Juga:  Banyak Fasilitas Rusak Akibat Demo Buruh, Ini Kata Oded M Danial

“Direncanakan pada pertengahan tahun 2021 sudah buka. Persiapan awal tahun sudah baik,” ujar Diva.

Menurut dia, IKEA Kota Baru Parahyangan direncanakan bakal menyerap sekitar 300 tenaga kerja. Diva berjanji akan memprioritaskan pekerja lokal yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan.

“Kemudian untuk UMKM, kami sudah ada komitmen 10 persen untuk UMKM setempat,” katanya. (Red)