Gandeng BI, Pemkab Cirebon Genjot UMKM dan Permudah Investasi

JABARNEWS | CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk melakukan percepatan penumbuhan ekonomi melalui program peningkatan kapasitas.

Menyikapi hal tersebut, BI merespons baik dan telah menyatakan kesiapan untuk membantu Pemkab Cirebon dalam hal peningkatan ekonomi tersebut.

Hal tersebut diyakini BI karena pihaknya merasa optimis bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon akan meningkat pada triwulan III sekarang ini.

“Pada triwulan II lalu, pertumbuhan ekonomi secara nasional turun hingga minus 5,3%,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Bakti Artanta, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga:  Ini Cara LPPM Unisba Optimalisasikan Wakaf Produktif

Alasan optimis adanya pertumbuhan ekonomi yang diberikan oleh Bank Indonesia tersebut karena di Jawa Barat yang mengalami penurunan ekonomi hingga minus 5,89 persen ini akan segera mengalami kenaikan kembali.

Pasalnya, Bakti menerangkan pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi positif pada triwulan III ini karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak lagi diberlakukan.

Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diharapkan dapat membuat masyarakat lebih produktif dan berkembang.

Baca Juga:  Stt! Sule Ditantang Nathalie Holscher, Begini Katanya

“Selain produktif, kami berharap tetap menjaga keamanan dan kesehatan diri. Kalau tidak, nanti bisa kembali PSBB,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menerangkan pihaknya akan menggenjot sektor UMKM sehingga dalam segi pemasarannya bisa dibantu oleh Bank Indonesia.

“Salah satu dukungan BI terkait pemasaran produk milik UMKM secara digital,” ungkam Imron, Kamis (20/8/2020).

Disamping itu, sebagai upaya percepatan penumbuhan ekonomi dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini juga, Imron berencana akan mempermudah investasi di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga:  Dandim Purwakarta Ajak Masyarakat Nikmati Pesta Demokrasi Untuk Lebih Happy

“Kita berusaha mempermudah investasi masuk di Kabupaten Cirebon,” cetusnya.

Hal tersebut dilakukannya setelah adanya pertemuan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk membahas masalah tata ruang di Kabupaten Cirebon dan melibatkan beberapa ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat pola ruang di Kabupaten Cirebon. (Red)