Ini Alasan Pemkab Garut Tutup Objek Wisata dan Acara Pernikahan

JABARNEWS | GARUT – Beberapa objek wisata dan acara pernikahan di Kabupaten Garut dihentikan sementara karena adanya lonjakan mengenai kasus Covid-19 di bulan Agustus ini.

Penutupan sementara objek wisata dan acara pernikahan ini dikarenakan masih banyak di area objek wisata dan acara pernikahan masih mengabaikan protokol kesehatan.

Kesadaran masyarakat dinilai mulai berkurang sejak aktivitas kembali dibuka. Bahkan, protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan jaga jarak masih banyak dilanggar.

“Kemarin saya mendatangi salah satu tempat wisata. Wisatawan banyak yang melanggar protokol kesehatan sperti tak pakai masker di dalam objek wisata itu. Hanya pakai saat diperiksa waktu mau masuk gerbang,” kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Sabtu (22/8/2020).

Baca Juga:  Hendak Mencangkul Kebun, Warga Di Ciamis Kaget Temukan Barang Ini

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, terang Helmi, pihaknya sudah meminta mengevaluasi objek wisata dan acara pernikahan tersebut. Jika tak mematuhi protokol kesehatan, pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan tak memberi izin operasional.

“Acara pernikahan juga sudah banyak orang yang datang. Jaga jarak sulit dilakukan. Kadang ada yang enggak pakai masker. Sedangkan kasus Covid di Garut terus meningkat,” katanya.

Baca Juga:  Akademisi Sebut RT/RW Ujung Tombak Suksesnya PSBB

Helmi juga mengatakan penghentian izin tempat wisata dan acara pernikahan bisa dilakukan sampai batas waktu yang tak ditentukan. Minimal sampai Garut kembali menjadi zona kuning atau hijau.

“Kemarin sudah dilaporkan ke gugus tugas penanganan COvid-19 dan memerintahkan dinas terkait (Disparbud) untuk evaluasi beberapa objek wisata dan tempat digelarnya pernikahan. Ada kemungkinan setop dulu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Disparbud Garut, Budi Gan Gan menuturkan, sejak awal pembukaan objek wisata dan resepsi pernikahan, pihaknya sudah menyampaikan untuk mementingkan keselamatan. Pemkab mengambil langkah tersebut sebagai relaksasi ekonomi.

Baca Juga:  Bos Toko Material Kejar Maling Malah Tewas Mengenaskan

“Namun keselamatan umat harus menjadi poin penting yang harus diperhatikan,” kata Budi.

Artinya harus ada komitmen dan ketaatan semua pihak. Apabila status konfirmasi positif di Garut naik terus, Budi menyebut akan menghentikan kegiatan wisata.

“Sementara ini kami minta pelaku usaha wisata berkomitmen. Apa artinya ekonomi meningkat, kalau tak ada jaminan keselamatan. Pekan depan akan dievaluasi (tetap dibuka atau ditutup),” ucapnya. (Red)