Tak Hanya Wifi, Ketua RW Ini Pinjamkan HP Untuk Belajar Daring

JABARNEWS | BANDUNG -‎ Kegiatan sekolah dari rumah secara daring menimbulkan kesulitan bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Pasalnya, diperlukan akses internet untuk melakukannya.

Keperihatinan itulah yang mendorong Toni Permana untuk menyediakan fasilitas internet gratis di Kampung Sukamaju, RT 4 RW 6, Desa/Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Sebagai Ketua RW setempat, dia rela mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk memasang internet. Halaman rumahnya pun dipakai untuk tempat belajar anak-anak.

“Jadi ada keluhan-keluhan dari warga soal metode pembelajaran secara daring di masa pandemi. Yang tidak punya kuota internet mengeluh, ya sudah saya pasang wifi,” kata Toni, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga:  Jelang Laga Timnas Indonesia VS Palestina, Erick Thohir Dipuji Dua Ulama Kharismatik NU

Sejak memasang internet sebulan lalu, terang dia, ada belasan anak yang ikut belajar dengan memanfaatkan internet gratis. Anak-anak itu berasal dari RW yang sama dengan Toni.

“Kalau ada anak dari RW lain mau ikutan, enggak apa-apa. Syaratnya cuma satu, enggak punya kuota internet. Jadi dicek dulu HP-nya, tapi kalau enggak punya HP, kami fasilitasi pakai HP isteri saja,” katanya.

Dia mengatakan, wifi tersebut diaktifkan dari Senin sampai Jumat, yakni ketika jam pembelajaran berlangsung. Kebanyakan anak yang ikut belajar ialah anak sekplah tingkat SD dan SMP.

Dalam kegiatan pembelajaran secara daring di tempatnya, Toni mengatakan, ada orangtua yang ikut membimbing. Selain oleh dia sendiri, anak-anak juga dibantu oleh isterinya Toni, Ketua RT, hingga pemuda karang taruna.

Baca Juga:  Wajib Dicoba, 6 Games Ini Seru Buat Acara Bukber

“Biasanya yang standby isteri saya sama Kang Apip, dari karang taruna. Kalau enggak dibimbing, saya khawatir anak-anak malah main HP, belajarnya jadi enggak fokus,” tuturnya.

Dia mengaku, masa pandemi Covid-19 ini turut berdampak kepada pekerjaannya. Usaha bengkel las miliknya sepi, sehingga Toni lebih banyak menganggur.

Oleh karena itu, kalau ke depan dia masih tetap menanggur, maka untuk biaya internet bulanan akan menggunakan uang kas RW. Akan tetapi, itu pun mesti seizin warga setempat.

Baca Juga:  Pengamat Ekonomi Sebut Virus Corona Tak Ganggu Pasar Finansial Asia

Syifa Yuanita Putri, siswa kelas VII dk SMP Negeri 3 Padalarang, mengaku sangat terbantu dengan internet gratis tersebut. Sebelumnya, siswa berusia 12 tahun itu selalu belajar dari di rumah.

“Iya, kuotanya jadi boros. Jadi harus beli seminggu sekali yang 1,5 GB pas belajar online,” tutur Syifa.

Selama pembelajaran secara daring, dia mengaku setip hari selalu diberikan tugas dan modul, yang dikirim gurunya melalui pesan singkat WhatsApp.

Syifa pun berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlalu, sehingga bisa sekolah seperti biasa lagi. “Bosan kalau terlalu lama, lebih seneng belajar di sekolah bisa langsung tanya ke guru,” katanya. (Yoy)