Soal Tawuran Pelajar di Purwakarta, Begini Respons Disdik Jabar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Peristiwa tawuran dua kelompok pelajar diduga dari Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) terjadi di Jalan Raya Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, pada Jumat (28/8/2020) kemarin, membuat sejumlah masyarakat geram.

Dalam video yang direkam oleh warga setempat, terlihat para pelajar membawa berbagai jenis senjata tajam. Mereka juga memamerkan senjata tajam tersebut dengan mengacung-acungkannya di tengah keramaian warga dan tanpa menghiraukan peringatan warga sekitar.

Kepala Kantor Cabang Daerah (KCD) Wilayah IV Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ai Nurhasan, mengatakan pihaknya masih mencari tahu siswa sekolah mana yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.

Baca Juga:  Refleksi Peringatan Hari Kebebasan Pers

“Kita lagi mencari informasi itu siswa sekolah mana?,” kata Ai Nurhasan, saat dihubungi melalui telepon selulernya pada Sabtu (29/8/2020).

Dirinya menyebut, saat ini sistem pembelajaran baik itu Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) masih menggunakan sistem daring atau belajar online.

Baca Juga:  Penting! Menteri PPPA Ingatkan Pesantren Untuk Perhatikan Hal Berikut

“Karena skarang lagi Belajar Di rumah (BDR) Jadi aga aneh kalo ada kerumunan siswa. Saya lagi nyari sumber berita atau info yang menyampaikan diduga SMK tersebut. Pasalnya, di beberapa berita nggak nyebutkan nama SMK nya,” ujarnya.

Pihaknya sudah mengingatkan semua sekolah baik SMA pun SMK untuk tertib. Apabila ada KBM di sekolah agar Izin KCD.

Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran terjadi antara dua kelompok pelajar itu terjadi saat warga tengah menjalankan sholat Jumat (28/8/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca Juga:  Simulasi Survei Pasangan Calon Presiden dan Wakilnya, Prabowo Subianto-Erick Thohir Jadi Pemenang Versi LSI

Warga yang menyaksikan pertikaian dua kelompok pelajar itu berteriak histeris memanggil polisi untuk menghentikan tauran tersebut.

Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari mengatakan, berdasarkan keterangan warga yang terlibat itu pelajar SMK di Purwakarta. Kedua kelompok pelajar membawa senjata tajam celurit dan parang.

“Tak ada korban dalam peristiwa tauran tersebut. Pasalnya saat dicek anggota sudah pada bubar,” singkatnya. (Gin)