Disdamkar Garut: Sudah Ada Lima Kebakaran Rumah Dalam Sepekan

JABARNEWS | BANDUNG – Musim kemarau kerap di warnai dengan bencana kebaran rumah, termasuk di Kabupaten Garut Jawa Barat. Terhitung dalam satu pekan terkhir ada lima kejadian kebakaran rumah di wilayah tersebut.

“Selama sepekan, 20 sampai 29 Agustus 2020, dilaporkan ada lima kejadian kebakaran rumah, dua lokasi di Kecamatan Tarogong Kidul, masing-masing satu lokasi di Limbangan, Pameungpeuk, dan Kersamanah,” ujar Kepala Disdamkar Garut, Aah Anwar, di Garut, Sabtu (30/08/2020).

Baca Juga:  Keputusan Menaker Soal THR bagi Pekerja Dirumahkan dan Cuti Melahirkan

Aah mengungkapkan beberapa faktor penyebab kebakaran di antaranya dari api tungku memasak yang lupa dimatikan, kemudian membuang puntung rokok sembarangan sehingga memicu api lalu terjadi kebakaran.

“Masyarakat diupayakan menyiapkan kantong-kantong atau sumber air dan drafting point dalam rangka kesiapsiagaan apabila terjadi kebakaran,”

Beberapa hal yang mestinya menjadi perhatian, kata dia, warga masyarakat yaitu untuk memastikan api pada tungku sudah benar-benar padam setelah selesai memasak, serta berhati-hati ketika memasak menggunakan tungku.

Baca Juga:  Menteri Keuangan Keluarkan Aturan Baru bagi PNS Meninggal Dunia, Mulai Berlaku April 2023

Ia menambahkan penyebab lainnya yaitu jaringan listrik. Untuk itu warga harus memastikan kondisi listrik aman atau tidak terjadi korsleting listrik yang bisa menimbulkan panas atau api hingga akhirnya terjadi kebakaran.

Masyarakat, kata dia, tidak hanya selalu waspada potensi kebakaran pada musim kemarau, dalam situasi atau cuaca apapun tetap waspada dengan memperhatikan berbagai faktor yang menjadi pemicu kebakaran.

“Terjadinya kebakaran tidak selalu berbanding lurus atau dipengaruhi oleh musim dengan asumsi musim kemarau Iebih tinggi, namun terkadang musim hujan pun sering terjadi musibah kebakaran,” katanya.

Baca Juga:  Pilkada 2020, Panwascam dan PKD Kabupaten Bandung Mulai Diaktifkan

Ia berharap, masyarakat dapat melakukan langkah antisipasi dengan saling mengingatkan menjaga lingkungan dari bahaya kebakaran, dan menyiapkan peralatan khusus untuk langkah cepat apabila ada musibah kebakaran.

“Oleh karenanya yang harus dilakukan oleh masyarakat yaitu berupaya meningkatkan Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) dengan cara meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat,” katanya. (Red)