Hadiri Milad ke IX Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum Subang, Ini Pesan Wagub Uu

JABARNEWS | SUBANG – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri kegiatan Milad ke IX Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikhlas Raudhatul Uluum di Kampung Cijere Hilir Desa Tenjolaya Kecamatan Kasomalang, Subang

Wagub Jawa Barat yang juga sosok ulama muda itu dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi pada Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum yang telah sukses membimbing para santri untuk menyelesaikan program pendidikan di Ponpes tersebut.

“Saya berharap kepada para santri untuk dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya selama di Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum ini dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Uluum ini, dapat melahirkan alumni yang kompetitif sehingga mampu berkompetisi di era globalisasi.” ujar Uu, Minggu(30/8/2020)

Baca Juga:  Viral! Warga Buka Paksa Peti Jenazah Pasien Covid-19, Isinya Bikin Emosi

Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga sebagai panglima santri ini menyampaikan, keberadaan Pesantren Al-Ikhlas Raudhatul Uluum sebagak media untuk mewujudkan sumber daya yang bertakwa.

Baca Juga:  Jawaban Soal Matematika Anak SD Ini Dijamin Bikin Ketawa

“Sangat relevan dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan kualitas tatanan kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Serta menjadikan Kabupaten Subang sebagai kabupaten yang religius dan berbudaya,” tegasnya.

“Senantiasa memperlihatkan kemajuan dalam dinamika pendidikan ke Islaman di Kabupaten Subang,” ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al-Iklas Raudhatul Uluum Kasomalang, Kyai Atep Abdul Ghofar mengatakan, sejak berdiri tahun 2011 lalu, Ponpes ini didirikan bertujuan menyiapkan generasi-generasi muda untuk membangun bangsa dan negara.

Baca Juga:  Dalam Waktu Dekat, Lawan Main Dea OnlyFans Bakal Diperiksa

“Dengan demikian, para santri selain belajar agama juga wajib mendalami ilmu pengetahuan umum. Berbekal pengetahuan umum,”

Atep juga mengatakan di pondoknya diajarkan bagaimana para santri dapat memilah informasi yang benar serta informasi yang menyimpang.

“Para santri harus menegakkan kebenaran dan melawan kebohongan,” kata kyai Atep yang juga menjabat ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Barat ini. (Red)