Miris, Begini Nasib Pedagang di Pasar Yang Baru Beroperasi Karena Terjadi Kebakaran

JABARNEWS | TANJUNG BALAI – Pasar TPO (Tempat Parluasan Obral) pakaian bekas/Ballpres (monja) berada di jalan Suprapto, Kelurahan Matahalasan, Kecamatan Tanjung Balai Utara, Pemko Tanjung Balai, Sumatera yang hangus terbakar, Senin (25/11/2019) lalu, kini sudah beroperasi kembali.

Hampir seluruh kios di pasar pakaian bekas tersebut sudah diisi para pedagang. Namun untuk bisa digunakan para pedagang terpaksa membangun kios tersebut. Ini mereka lakukan akibat tidak adanya bantuan dari Pemko Tanjung Balai untuk memperbaiki kios yang hangus terbakar.

Baca Juga:  Info Terbaru Terkait Tunjangan Kinerja PNS

Ningsih salah seorang pedagang sepatu di pasar pakaian bekas Tanjung Balai Ningsih, saat di wawancarai wartawan Jabarnews pada Minggu (30/8/2020) mengatakan, sejak terbakar pasar monja, Senin (25/11/2019) lalu, dirinya sempat beberapa bulan tidak berjualan akibat kios dan seluruh isinya hangus terbakar.

“Waktu kebakaran semua isi kios hangus terbakar, diperkirakan puluhan juga kerugian,” katanya.

Dikatakannya, Untuk bisa kembali berdagang, dia dan pedagang lainnya di pasar monja terpaksa memperbaiki kios yang terbakar dengan biaya sendiri.

Baca Juga:  Lima ASN di Kota Depok Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Tidak ada bantuan dari Pemko Tanjung Balai, kios ingin kami perbaiki dengan biaya sendiri,” ucap Ningsih.

Ia juga mengatakan, sejak pandemi Covid-19, pembeli sepi sehingga omset penjualan menurun drastis. Hal itu sangat berimbas pada prekonomian pada pedagang di pasar monja.

“Sejak Covid-19 pembeli sepi, omset turun drastis,” ucap Ningsih lebih lanjut menjelaskan kondisi pengunjung pasar yang sepi.

Ditempat terpisah, Boru Marpaung pedagang pakaian bekas mengatakan, terpaksa membangun kembali kiosnya yang terbakar agar bisa kembali berdagang.

Baca Juga:  Gara-gara Ini, Yenny Wahid Enggan Dukung Anies Baswedan-Cak Imin

“Tidak ada bantuan sehingga terpaksa membangun kios sendiri,” ujarnya.

Menurutnya, setelah kebakaran kios dan masa pandemi Covid-19, pembeli datang ke pasar monja terlihat sepi. Namun pakaian bekas dijualnya dengan harga obtal di serbu pembeli.

“Sejak Covid-19 pakaian dijual harga obral laris manis, mungkin karena Covid-19 sehingga warga beli pakaian bekas,” ucap Boru Marpaung. (Ptr)