JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 40 pegawai di Gedung Sate yang terpapar Covid-19 pada tanggal 14 Agustus 2020 lalu, hari ini telah dinyatakan sembuh.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti, seluruh pasien Covid-19 yakni pegawai Gedung Sate yang juga kantor Gubernur Jawa Barat telah dinyatakan sembuh, pada Minggu (30/8/2020).
“Sejak 14 Agustus 2020, Alhamdulillaah sudah sembuh semua,” kata Kepala di Bandung, Minggu (30/8/2020).
Ini dikatakan Berli setelah seluruh pasien Covid-19 menjalani tes usap (swab test) lanjutan. Menurut Berli, sebagian pegawai telah bekerja kembali dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah karena Gedung Sate ditutup sementara sejak kasus positif tersebut ditemukan.
“Dan berdasarkan hasil swab terakhir sudah negatif,” kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 40 pegawai yang terdiri dari ASN, petugas keamanan dan petugas kebersihan yang bertugas di Kantor Gubernur Jawa Barat, yakni Gedung Sate Bandung dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan kepada 1.260 orang di tempat tersebut dalam tiga hari.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan dari 40 pegawai ini, hanya 17 orang yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan 23 lainnya adalah pekerja pendukung, mulai dari petugas keamanan, petugas kebersihan serta pekerja sektor lain.
“Memang untuk yang ASN (yang terpapar Covid-19) ini tersebar di beberapa biro. Kami menduga ini terjadi di tengah transisi adaptasi kebiasaan baru atau AKB, di mana banyak pihak yang keluar masuk ke Gedung Sate,” ujar Setiawan.
Setiawan mengatakan dari data pegawai yang positif Covid-19, sekitar 40 persen memiliki rentang usia 31 sampai 40 tahun, 30 persen berusia 20-30 tahun, sisanya ada yang di atas 40 tahun dan 19 tahun.
Sehingga, kata dia, jika melihat kondisi ini bisa dikatakan bahwa penyebaran virus corona ini bisa menyerang siapa saja tidak mengenal usia dan cara penularannya pun bermacam-macam.
Ke-40 pegawai Gedung Sate yang terjangkit Covid-19 ini merupakan warga yang tinggal di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. (Red)
