Adanya Penolakan Penobatan Sultan Sepuh Ke-XV, Ini Kata Ridwan Kamil

JABARNEWS I CIREBON – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menghadiri prosesi Jumenengan (Penobatan) PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh ke-XV Keraton Kasepuhan Cirebon, di Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8/2020).

Dalam kesempatan Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya menghormati institusi tradisi yang telah ada ratusan tahun, salah satunya tradisi di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Ridwan Kamil juga mengatakan, dirinya sudah lama mengenal almarhum Sultan Sepuh ke-XIV, PRA Arief Nathadiningerat.

Baca Juga:  Unggahan Foto Sahrul Gunawan dengan Ridwan Kamil Berbuntut Panjang

Mengingat adanya dinamika dalam penobatan Sultan Sepuh ke-XV PRA Luqman Zulkaedin, Ridwan Kamil menyarankan untuk diselesaikan sebaik-baiknya dan musyawarah.

“Dinamika yang tadi terjadi itu, silakan diselesaikan sebaik-baiknya, dengan dua cara. Cara yang pertama, sebaiknya menggunkan sila keempat Pancasila, yakni musyawarah. Kedua, kalau tidak ada musyawarah atau mufakat, tentulah negeri ini adalah negeri hukum, bisa diselesaikan secara baik-baik melalui koridor hukum,” katanya, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga:  Gedung Sate Ditutup, Ridwan Kamil Bingung Gelar Upacara 17 Agustus

Ridwan Kamil menuturkan, tradisi Jumenengan harus dihormati, dan penobatan dilakukan agar tidak adanya kekosongan di Kesultanan Keraton Kasepuhan Cirebon.

Ridwan Kamil mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat melindungi cagar budaya dan kegiatan-kegiatan di lingkungan Kesultanan yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga:  Kota Cimahi Masuk Zona Merah Covid-19, Ridwan Kamil Ucapkan Selamat karena Hal Ini

Bantuan keuangan dari Provinsi juga hadir di Keraton ini, karena kami sangat menghormati tradisi Kesultanan.

“Ini adalah kekayaan Jawa Barat, sebelum Indonesia hadir, Kesultanan Cirebon sudah ada, jadi sudah sewajarnya sebagai Gubernur menghormati dan melindungi tradisi yang ada di Cirebon,” ucapnya. (CR2)